Berita

Refly Harun/Net

Politik

Pakar: Apa Kontribusi Harun Masiku, Kok Sampai Diperjuangkan Mega Dan Hasto?

RABU, 29 JANUARI 2020 | 07:41 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Nama kader PDIP Harun Masiku mencuri perhatian publik. Hal itu setelah caleg dari dapil Sumatera Selatan I tersebut menyandang status sebagai tersangka KPK dan tengah menjadi buron.

Harun menjadi tersangka dalam dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) DPR yang melibatkan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Terlepas dari itu, upaya PDIP memperjuangkan nama Harun Masiku untuk menjadi pengganti Riezky Aprilia di DPR juga menyisakan pertanyaan publik. Apalagi PDIP sampai berkirim surat ke Mahkamah Agung (MA) meminta fatwa untuk Harun.

“Who is Harun Masiku? Siapa sih Harun Masiku,” tanya pakar hukum tata negara Refly Harun dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan TV One, Selasa malam (28/1).

Pertanyaan itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, Harun Masiku seperti menjadi sosok penting di PDIP walaupun mantan kader Partai Demokrat itu hanya memiliki suara kelima terbanyak PDIP di Sumsel I. Tapi Harun diperjuangkan untuk menggantikan peraih kursi terbanyak, Nazaruddin Kiemas yang meninggal 3 minggu sebelum pencoblosan.

“Kita tahu bahwa dia sendiri cuma urutan ke-5.  Kita juga tahu bahwa kita ini sistem proporsional terbuka,” terang Refly.

Sistem proporsional terbuka, urainya, adalah kursi diduduki oleh mereka yang mendapatkan suara terbanyak. Kalau kemudian berhalangan maka akan digantikan ke suara terbanyak berikutnya, urutan kedua, ketiga dan seterunya.

“Itu pakem teori pemilu yang kita anut,” sambungnya.

Kembali ke Harun. Refly kemudian mengungkit kontribusi Harun Masiku. Pasalnya, orang yang diperjuangkan partai masuk jadi anggota DPR biasanya memiliki kontribusi besar.

“Nah saya tidak tahu, Harun masiku ini kontribusinya apa? Sampai kemudian partai sebesar PDIP, ketua umumnya (Megawati) dan sekjennya (Hasto) rela menandatangani sebuah surat kuasa untuk mengajukan judicial review ke MA,” tanyanya.

“Kalau tidak istimewa, Saya kira dia tidak bisa punya jalur yang luar biasa seperti itu,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya