Berita

Eks Dirut TVRI Helmy Yahya/Net

Politik

Rapat Dengan DPR, Helmy Yahya Jelaskan Bantahan Tudingan Dewas TVRI Soal Liga Inggris

RABU, 29 JANUARI 2020 | 03:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Direktur Utama TVRI Helmy Yahya angkat bicara soal tayangan Liga Inggris yang dipersoalkan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI disebut mencari keuntungan personal. Padahal, hal itu keliru dan justru meningkatkan kualitas siaran di televisi pelat merah itu.

Demikian disampaikan Helmy saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi I DPR RI, Selasa (28/1).

"Tidak benar kalau TVRI didominasi oleh program asing," tegas Helmy.


Ia mengurai bahwa program asing yang disebut Dewas TVRI untuk menjatuhkan popularitas kinerja dirinya untuk meningkatkan televisi pemersatu bangsa itu. Sebab, Helmy telah berupaya sekuat tenaga untuk memajukan TVRI.

"Tidak sampai 10 persen durasinya dari total hampir 8000 jam nasional. Belum lagi TVRI punya 30 stasiun daerah sampai ke Papua barat, setiap hari bersiaran 4 jam, semuanya lokal. Keseriusan ini berbuah TVRI mendapatkan kepercayaan," tegasnya.

TVRI, kata Helmy, dengan prestasi atlet Indonesia yang membaik adalah minions, daddis, Jojo, ginting, praven jordan dan setiap yang ditayangkan rating dan share-nya justru meningkat pesat.

"Kami dapat kepercayaan untuk menayangkan Liga Inggris, dengan harga sangat murah. Harganya 3 juta dolar AS, 1 juta dolar itu komitmen diambil iklannya. Kami cuma bayar 2 juta dolar. Kalau dihitung dapat 76 game, dapat preview, dapat higlight 1 jam 38 minggu dapat after match 1 jam setelah match," demikian Helmy.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya