Berita

Perdagangan Hewan Liar di China/Net

Dunia

Baru sekarang Pemerintah China Larang Perdagangan Satwa Liar

SENIN, 27 JANUARI 2020 | 06:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China akhirnya melarang perdagangan satwa liar hingga epidemik virus corona bisa dibasmi. Larangan itu diberlakukan setelah kuat dugaan bahwa virus corona ditularkan ke manusia melalui pasar hewan di Kota Wuhan.

Pelarangan satwa liar itu berlaku baik di pasar, supermarker, restoran maupun secara online, Minggu (26/1).

Kementerian Pertanian dan Kehutanan China menegaskan, setiap tempat yang membiakkan satwa liar harus diisolasi. Mereka juga melarang kegiatan mengakut satwa liar dengan transportasi.


Anzhong Huang, seorang ahli kesehatan publik di Kementrian Luar Negeri China menyebutkan, jual beli hewan hidup berakar dalam budaya China, meskipun itu ilegal.

Pemerintah mengajak kerja sama masyarakat untuk segera melaporkan ke nomor hotline jika mengetahui ada perdagangan satwa liar ilegal dan mengenakan sanksi tegas sesuai hukum.

Muncul pertanyaan, apakah peraturan hanya berlaku selama pemerintah memberantas virus corona, lalu akan berlaku kembali, seperti kejadian wabah SARS pada masa lalu.

Direktur Wildlife Conservation Society, Christian Walzer, menyebut peraturan itu merupakan langkah yang harus segera diambil saat ini, dan sebaiknya juga tetap berlaku untuk seterusnya.

"Pelarangan itu harus terus dilakukan, tidak hanya di China, tetapi di negara-negara lain, penjualan satwa liar, mengonsumsi satwa liar, atau memperjualbelikannya,” katanya dalam sebuah pernyataan, mengutip Washington Post, Minggu (26/1).

SARS diduga berasal dari musang palem yang ada di pasar di provinsi Guangdong selatan yang telah  menewaskan lebih dari 750 orang di Tiongkok dan di tempat lain.

Ilmuwan Cina mengatakan wabah virus corona baru menyebar dari Pasar Makanan Laut Huanan di pusat kota Wuhan.

Pemerintah kota telah menutup pasar makanan laut itu pada awal Januari setelah banyak kasus pertama coronavirus muncul pada orang yang bekerja di sana.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya