Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

Mencari 5 WNI Yang Disandera, Marinir Filipina Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf

SENIN, 20 JANUARI 2020 | 08:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Angkatan bersenjata Filipina dilaporkan menembak mati lima anggota kelompok bersenjata Abu Sayyaf di kawasan Barangay Lakit-Lakit, Tawi-Tawi dan Pulau Sulare pada akhir pekan lalu, seperti disebutkan GMA News, Senin (20/1).

Diduga kuat mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam penculikan lima nelayan Indonesia saat melaut di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia dekat Pulau Tawi-Tawi.

Baku tembak antara pasukan Militer Filipina itu terjadi dua kali, dan empat anggota kelompok Abu Sayyaf di Barangay Lakit-Lakit tewas terkena tembakan.

Militer Filipina langsung menutup jalanan di Jolo ketika mendengar informasi kelompok Abu Sayyaf kembali menculik nelayan Indonesia.

"Militer menggelar serangan udara menggunakan helikopter MG dan menewaskan seorang milisi Abu Sayyaf," lapor sumber, tertulis The Star Online.

Sumber tersebut mengatakan aparat juga berhasil menyita sebuah ponsel dan menghancurkan satu unit kapal cepat yang diduga digunakan untuk menculik.

Sebelumnya, Kelompok Abu Sayyaf dilaporkan menculik delapan nelayan Indonesia. Namun, tiga orang di antaranya dilepas. Lima orang lainnya sampai saat ini masih dalam sandera.

Mereka adalah Nakhoda Arsyad Dahlan (41), La Baa (32), Riswanto Hayano (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29). Mereka bekerja di kapal pukat milik perusahaan yang bermarkas di Sandakan, Malaysia.

Menurut Komandan Komando Wilayah Barat Mindanao, Letjen. Cirilito Sobejana, mereka saat ini sedang memburu para pelaku.

"Ada kemungkinan mereka (Abu Sayyaf) belum mencapai Pulau Sulu dan masih berada di Pulau Sulare karena aparat Malaysia segera memberitahu kami tentang kejadian tersebut," kata Sobejana, Senin (20/1)

Sobejana mengatakan sampai saat ini mereka masih mencari keberadaan lima nelayan Indonesia tersebut. Dia meyakini anak buahnya semakin mendekati posisi para sandera.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya