Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Atasi Defisit, Jokowi Akan Terapkan Ekspor Berbasis Bahan Setengah Jadi

SABTU, 11 JANUARI 2020 | 02:18 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan mengubah kebijakan ekspor, dari bahan mentanh ke bahan setengah jadi. Tujuannya, untuk menyelesaikan masalah defisit transaksi berjalan yang sudah bertahun-tahun.

“Yang kita ekspor selalu bahan-bahan mentah, raw material, ke depan kita ingin semuanya kita olah minimal setengah jadi atau barang jadi melalui yang namanya hilirisasi industri,” kata Jokowi saat sambutan pada acara Pembukaan Rakernas dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 47 PDIP, di Hall B, Jakarta International Expo, Jakarta, Jumat (10/1) seperti dilansir dari Setkab.go.id.

Jokowi memberikan contoh tentang CPO (crude palm oil) atau minyak kelapa sawit. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki 13 juta hektare kebun kelapa sawit yang setiap tahunmemproduksi kurang lebih 46 juta ton per tahun.

“Apa yang ingin saya sampaikan? Jangan lagi kita mengekspor CPO ini terus-terusan. Harus mulai kita ubah kepada barang setengah jadi atau barang jadi. Ini yang telah kita lakukan, karena kalau tidak, kita selalu dimain-mainin oleh pasar.” ungkap Presiden.

Presiden tidak mempersoalkan jika Uni Eropa yang memunculkan isu tidak ramah lingkungan tidak membeli CPO, karena sekarang Indonesia telah menjadikan CPO tersebut menjadi B20 (Biodiesel 20) dan B30.

“Coba bayangkan dengan menjadikan CPO kita ke B30, kita menghemat kurang lebih Rp 110 triliun per tahun, dan nantinya kalau sampai kepada B50 saya enggak bisa menghitung, yang jelas pasti lebih dari Rp 200 triliun,” kata Presiden Jokowi seraya menambahkan,

Di hadapan kader PDIP Jokowi mengutarakan, ia tidak bisa membayangkan kalau nanti masuk B100 maka Indonesia tidak akan mengimpor minyak lagi. Demikian juga dengan nikel ore yang selama ini selalu diekspor sebagai bahan mentah.

Menurut Presiden, sejak Januari lalu ekspor nikel ore telah dihentikan karena strategi besar Indonesia ke depan ingin menjadikan nikel menjadi baterai litium, yang dipakai untuk mobil listrik. Diakui Presiden, transformasi ekonomi tersebut memang berat dan sulit.

Mantan Walikota Solo itu menegaskan, kalau negara tidak memiliki strategi ekonomi dan strategi bisnis besar dalam rangka merancang sebuah pembangunan jangka panjang, maka Indonesia akan terus menjadi eksportir bahan mentah.

“Riset yang terus kita lakukan agar nanti yang namanya lithium battery kita harapkan dalam 2-3 tahun ke depan ini akan ketemu. Yang harganya memiliki tingkat keekonomian yang bisa diterima oleh pasar,” jelas Presiden.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya