Berita

Mardani Ali Sera/Net

Politik

Mardani Ungkap Dua Penyebab Jiwasraya Gagal Bayar

KAMIS, 26 DESEMBER 2019 | 09:12 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Menjelang berakhirnya tahun 2019, setelah kasus AJB Bumiputera 1912 kini Asuransi Jiwasraya turut mengalami permasalahan dalam hal pembayaran klaim.

Terkait hal ini anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Mardani Ali Sera memberikan pandangannya melalui Twitter pribadinya.

Ketua DPP PKS itu menjelaskan, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mencatat sepanjang 2019 ada 1.510 kasus berpotensi kerugian. Kasus asuransi baru sekitar 20 kasus. Namun, potensi kerugiannya mencapai Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun.


Mardani menilai ada dua penyebab kedua asuransi tersebut gagal membayarkan polis nasabah.

"Pertama buruknya manajemen perusahaan serta persoalan investasi manipulatif. Ini kemudian berdampak pada besarnya piutang yang harus ditanggung kedua asuransi tersebut," ungkap Mardani Rabu (25/12).

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) ini menegaskan kejadian Jiwasraya perlu diungkap sampai keakar-akarnya. Pelaku yang merugikan nasabah, negara, dan industri harus dibingkar.

Di sisi lain, dari kasus ini dapat melihat masih lemahnya kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam penanganan persoalan keuangan di Indonesia. Padahal UU 21/2011 tentang OJK sudah cukup memadai, namun lemah dalam penerapan.

Sebagai regulator yang berfungsi mengawasi hal-hal seperti ini, Mardani melanjutkan, OJK perlu mengambil tindakan yang tepat.

"Penting untuk segera berkordinasi dengan pihak lain termasuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mendapatkan solusi pembayaran klaim yang kian mendesak," tegasnya.

Hal ini tentunya bisa menjadi stimulus agar kepercayaan investor dapat tumbuh kembali. Ditambah saat ini Indonesia sedang memasuki era maraknya fintech illegal yang menawarkan bunga pinjaman sangat tinggi. Amat berpotensi merugikan konsumen.

"Terakhir, semoga Pak Jokowi dan Kementerian BUMN membantu menyelesaikan polemik ini. Karena masyarakat yang berinvestasi di sini merupakan wujud percayanya mereka dengan BUMN dengan negara," pungkasnya. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya