Berita

Analis politik Kedai Kopi, Hendri Satrio/Net

Politik

Jangan Cuma Nyinyirin Anies, Beranikah PSI Kritik Jokowi?

RABU, 25 DESEMBER 2019 | 19:41 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kasus Jiwasraya mendapat perhatian yang lebih dari Warganet di media sosial. Mayoritas  berharap persoalan gagal bayar polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya yang mengakibatkan negara merugi Rp 13,7 triliun harus segera diselesaikan.

Selain itu Warganet juga mempertanyakan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendadak puasa dari kritik. Padahal sebelumnya partai yang didominasi anak muda milenial asuhan Grace Natalie ini doyan sekali berpendapat, bahkan tak jarang cenderung nyinyir.

Alhasil warganet pun beramai-ramai membuat tagar di media sosial yang menyebut dengan hastag #PSImingkemSoalJiwasraya.

Terkait persoalan ini, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyampaikan pandangannya.

"Kasus Jiwasraya dan Bumiputera ini baiknya ditindaklanjuti, aparat hukum, tuduhannya sudah melebar kemana-mana, enggak bagus buat citra pemerintahan Presiden @jokowi bahkan PSI pun kena imbas trending #PSImingkemSoalJiwasraya jadi libur ngritik @aniesbaswedan deh," ungkap pria yang akrab disapa Hensat ini melalui Twitter pribadinya, Rabu (25/12).

Cuitan Hensat ini bukan tanpa alasan, PSI memang diketahui gemar mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atas segala kebijakan yang diambilnya.

Dalam wawancaranya bersama Kantor Berita Politik RMOL, Hensat yang juga merupakan Founder dari Lembaga Survei Kedai Kopi ini mengatakan PSI seharusnya berani berkomentar terhadap isu nasional dan jangan cuma main aman dengan mengkritisi Pemprov DKI.

Hensat juga menantang PSI untuk berani mengkritik Jokowi bila ada kebijakan dari mantan Walikota Solo itu yang tidak pro rakyat.

"Yah mungkin Anies adalah vitamin penambah energi bagi kader PSI, jadi segala hal tentang Anies bisa bikin mereka ngegas," sindir Hensat.

"Sementara Jokowi bagaikan AC yang membuat PSI nyaman, sejuk-sejuk menghanyutkan. Kalo kritik Jokowi takut hanyut menghilang," pungkasnya.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Bey Machmudin Ogah Dipinang Demokrat Maju Pilgub Jabar

Rabu, 15 Mei 2024 | 02:41

UPDATE

Rupiah Tertekan ke Level Rp15.985 per Dolar AS

Jumat, 17 Mei 2024 | 12:08

Makan Siang Gratis Didorong Jadi Social Movement

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:44

Adik Kim Jong Un Bantah Ada Transaksi Senjata dengan Rusia

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:40

Kementerian Baru Harus Akomodir Kebutuhan Anak Muda

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30

Penertiban NIK Jangan Sampai Ganggu Hak Nyoblos Warga

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:29

Kapal Pembawa Pasokan Senjata Israel Dilarang Berlabuh di Spanyol

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:24

Prabowo Mesti Coret Nadiem Makarim dari Daftar Menteri

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:20

Rumah Mewah Bak Istana Tersangka Korupsi Timah Disita

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:18

Stafsus BKPM Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:03

Tokoh Masyarakat Jagokan Dailami Maju Pilgub Jakarta

Jumat, 17 Mei 2024 | 10:51

Selengkapnya