Berita

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen/Net

Dunia

Jelang Pilpres, Presiden Taiwan Dorong Disahkannya RUU Anti Infiltrasi China

RABU, 25 DESEMBER 2019 | 17:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menjelang rampungnya masa jabatannya sebagai Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mendesak parlemen untuk membahas lebih lanjut Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti Infiltrasi yang diusulkan pemerintah untuk memerangi pengaruh China di wilyah otonomi tersebut.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi secara langsung, Rabu (25/12), Tsai mengatakan negara-negara demokrasi lain di seluruh dunia sudah dan tengah mempertimbangkan RUU serupa untuk mencegah campur tangan China dalam urusan internal negaranya.

"Dibandingkan dengan negara-negara ini, Taiwan lebih langsung dihadapkan dengan berbagai ancaman dan infiltrasi dari China," ujar Tsai seperti dimuat Channel News Asia. Lebih lanjut, Tsai mengatakan sayangnya beberapa pihak menganggap hal tersebut sebagai sebuah provokasi dan mirip darurat militer.


Pernyataan Tsai sendiri merujuk pada komentar yang dikeluarkan oleh partai oposisi utamanya, Kuomintang yang dekat dengan pemerintah China.

Kuomintang menganggap RUU tersebut hanyalah alat politik Tsai dan partai pengusungnya, Partai Progresif Demokratk (PPD) untuk mendapatkan suara di pemilihan mendatang.

Bukan hanya Kuomintang yang lantang menentang RUU tersebut. Sebelumnya Kantor Urusan Taiwan mengatakan, RUU tersebut membuktikan PPD sedang mencoba secara terang-terangan membalikkan demokrasi dan meningkatkan permusuhan.

RUU Anti Infiltrasi merupakan upaya yang selama beberapa tahun ini didorong oleh PPD yang saat ini masih menguasai Taiwan. PPD berharap RUU ini dapat disahkan sebelum akhir tahun atau setidaknya sebelum pemilihan presiden dan parlemen pada 11 Januari tahun depan.   

RUU ini dirancang oleh DPP untuk melarang kegiatan politik dan pendanaan dari pasukan musuh asing. Dalam hal ini diyakini sebagai China. Parlemen sendiri akan mengambil suara untuk RUU ini pada pekan depan.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya