Berita

Pilkada langsung cenderung melahirkan kepala daerah yang korup/Net

Politik

Pilkada Langsung "Ciptakan" Koruptor, KPK Harus Fokus Pencegahan

RABU, 25 DESEMBER 2019 | 08:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sejak era reformasi dan penerapan otonomi daerah, banyak Kepala Daerah yang terjerat kasus korupsi.

Hal ini tak lepas dari biaya tinggi yang harus dikeluarkan saat para kepala daerah melakukan kampanye dalam Pilkada langsung. Sehingga, saat terpilih dan resmi menjabat, mereka harus mencari cara untuk "mengembalikan modal" yang digunakan berkampanye.

Terhitung sejak digulirkannya pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung dari 2005 hingga 2019, setidaknya sudah ada 129 kepala daerah yang terkena OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


“Sulit mencari figur yang berintegritas dalam mencari kepala daerah, maka yang muncul adalah korupsi yang merajalela,” kata pakar Hukum dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Sugianto, kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (24/12).

Dia menilai, jangan sampai Pilkada langsung malah justru melahirkan pemimpin-pemimpin koruptor. Apalagi, pada 2020 ada sekitar 270 Pilkada serentak yang digelar di Indonesia. Dan sistem pemilihannya tetap Pilkada langsung.

“Ini harus menjadi perhatian serius dari penyelenggara Pemilu yaitu KPU, Bawaslu, dan DKPP,” jelasnya.

Di samping itu, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan mantan napi korupsi ikut kontestasi Pilkada langsung sudah inkrach akan menambah "beban" KPK.

Maka itu, pimpinan KPK periode 2019-2023 dituntut untuk konsen dalam melaksanakan pencegahan. Bukan sekadar penangkapan setelah proses korupsi terjadi.

“Ke depan tidak seharusnya KPK melakukan OTT, melainkan fokus melakukan pencegahan,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya