Berita

Kasus Jiwasraya/Net

Bisnis

Disebut Sebagai 'Mantu' Moeldoko, Berikut Catatan Karir Hary Prasetyo Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 13:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah terungkap bahwa yang paling bertanggung jawab terhadap permasalahan Jiwasraya adalah eks direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hary Prasetyo, publik pun berusaha mencari tahu siapa sosok mantan Direktur Keuangan Jiwasraya ini.

Isu kian berkembang, disebut-sebut Hary Prasetyo yang juga mantan orang istana ini, punya hubungan kekerabatan dengan Kepala Staf Presiden, Moeldoko.

Hary merupakan direktur keuangan Jiwasraya periode 2013-2018 yang dianggap paling bertanggung jawab atas kusutnya permasalahan pembayaran polis bancassurance nasabah. Dia ternyata Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP).


"Saya jelaskan. Ini ada yang mulai agak menyimpang jauh, ada isu Pak Hary menantu saya, keponakan, ada bapaknya bos saya. Saya baru kenal Pak Harry itu baru di KSP ini. Kan di sini dalam mencari SDM terbuka," kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Senin (23/12).

Moeldoko pun menjelaskan bahwa dirinya merekrut Hary setelah keluar dari Jiwasraya. Saat itu menurutnya sosok Hary di Jiwasraya memiliki catatan yang positif dan mampu merubah wajah Jiwasraya. Hal itu juga menjadi referensi KSP untuk mengangkat Hary.

"Jadi jangan salah dulu analisanya. Kedua, bahwa setelah isu Jiwasraya muncul dan mulai ada nama Pak Harry terlibat dalam urusan itu, maka saat itulah kita berketetapan tidak lagi merekrut yang bersangkutan untuk melanjutkan pada periode KSP yang kedua. Pada saat kami bubarkan, Pak Harry sudah selesai, tidak dimasukkan rekrut yang kedua, bahkan daftar pun nggak," tegas Moeldoko.

Moeldoko juga menerangkan, kehadiran Harry ke KSP sebelumnya juga merupakan inisiatif pribadinya. Hary ingin ikut seleksi kembali namun tidak juga lolos.

"Ingin masuk ke KSP, berikutnya melalui seleksi. Walaupun waktu itu seleksinya saya juga harus jujur, seleksinya tidak seperti sekarang, sekarang sangat ketat, kalau dulu kurang ketat seleksinya. Berikutnya KSP tidak melindungi. Apanya yang melindungi? Persoalannya saya juga nggak ngerti, saya juga baru ngerti baru-baru ini. Apa yang saya lindungi? Nggak," tegasnya.

Lalu siapakah Hary Prasetyo?

Laki-laki kelahiran Cimahi, 5 Maret 1970 ini memiliki prestasi yang baik. Setelah memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Keuangan dari Pittsburgh State University, Amerika Serikat tahun 1993 dan meraih gelar MBA in General Business dari City University, Portland, Amerika Serikat tahun 1997, karir Hary kian gemilang.

Ia pernah menjabat sebagai Direktur PT Dhana Wibawa Artha Cemerlang tahun 1994-1995, Internal Auditor PT Artha Graha Sentral tahun 1998-1999, Vice President Investment Banking PT Trimegah Securities Tbk tahun 2002-2005, Vice President Assets Management PT Batasa Capital tahun 2002-2005 hingga menjabat sebagai Komisaris PT Lautandhana Investment Management tahun 2005 dan Direktur Utama PT Lautandhana Investment Management tahun 2005-2008, yaitu sebuah perusahaan swasta nasional di bidang Aset Manajemen.

Kepiawaiannya di dunia pasar modal baik konvensional dan syariah, terus teruji.  Ia pun berhasil membuktikan kehandalan talenta yang dimilikinya sehingga berhasil membawa perusahaan tempat ia berkarier saat itu, memperoleh penghargaan pengelolaan Portofolio Investasi terbaik ketiga se-Asia dari Bloomberg.

Pada  15 Januari 2008, ia sukses ditetapkan sebagai Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya.

Usai menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Keuangan Jiwasraya selama satu periode, pada tanggal 18 Januari 2013 hari kembali ditetapkan oleh pemegang saham sebagai Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya. Penetapan jabatan sebagai Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) untuk periode jabatan kedua tahun 2013 �" 2018 tersebut dilakukan berdasarkan surat pengangkatan dari Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SK10/MBU/2013 tanggal 15 Januari 2013.

Sayangnya kegemilangan yang ditorehkan Hary tidaklah abadi. Ketika periode kepemimpinannya di Jiwasraya telah berakhir, dan digantikan oleh pejabat baru, tiba-tiba Jiwasraya terjerumus pada kasus serius.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya