Berita

Gibran Rakabuming Raka/Net

Politik

Bagi Perludem, Gibran Dan Bobby Belum Masuk Kategori Dinasti Politik

MINGGU, 22 DESEMBER 2019 | 14:24 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Indonesia adalah negara republik bukan kerajaan. Indonesia juga menganut sistem demokrasi, di mana kekuasaan diraih melalui mekanisme pemilihan dan bukan warisan dari hubungan darah.

Singkatnya, Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini ingin menjelaskan niat anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan sang menantu, Bobby Nasution maju di Pilkada Serentak 2020 belum tentu bagian dari politik dinasti.

Penjelasan itu diurai dalam diskusi publik bertema “Jokowi Langgengkan Politik Dinasti” di Upnormal Coffee, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (22/12).


"Negara Demokrasi seperti Indonesia, kekuasaan harus melewati sistem yang jalurnya itu telah disiapkan melalui ke partai politikan," ungkap Titi pada Minggu (22/12).

Menurutnya, ada perbedaan makna antara dinasti politik dan keluarga yang berpolitik. Dinasti politik bisa disematkan kepada sebuah keluarga jika ada campur tangan dalam prosedur kepartaian.

Dalam kasus Gibran dan Bobby, keduanya bisa disebut sebagai dinasti politik jika proses pendaftaran di partai sebatas kamuflase.

"Kalau mekanisme kepartaian digeser itu baru persoalan. Tapi yang terjadi sejauh ini Gibran mengikuti proses yang ada, itu bukan dinasti politik,” tegasnya.

Sementara mengenai restu PDIP, Titi yakin tidak akan ada privilege kepada keduanya. Artinya, baik Gibran maupun Bobby sebagai keluarga Jokowi akan turut mengikuti proses penggodokan calon di partai banteng moncong putih.

"Apakah PDIP memberikan privilege itu atau tidak? Saya yakin tidak," tegas Titi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya