Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih/Kemenperin
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor perkakas pertanian, dalam hal ini produsen cangkul, agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Salah satunya melalui perjanjian kerja sama antara PT Indobaja Primamurni (IBPM) dengan Koperasi Industri Logam di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangannya, Jumat (20/12).
"Kesuksesan suatu industri saat ini dapat dicapai dengan kolaborasi dengan berbagai pihak. Kemitraan dengan industri besar adalah salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan oleh pelaku IKM kita," ujar Gati.
Ia meyakini, program kemitraan tersebut akan membawa dampak yang positif dan berkelanjutan bagi produktivitas sektor IKM. Bahkan diyakini dapat meningkatkan daya saing dan perluasan pasarnya.
"Perjanjian kerja sama kedua belah pihak telah ditandatangani pada 27 September 2019 lalu, yang berbarengan dengan peresmian produk cangkul merek BARONG produksi PT IBPM di Gresik," ujar Gati.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama tersebut, telah dilakukan pengiriman sekitar 1.000 cangkul setengah jadi PT IBPM ke IKM cangkul di Kota Pasuruan melalui Koperasi Logam Jaya Abadi (LJA). Saat ini PT IBPM punya kapasitas produksi sekitar 132.000 cangkul BARONG per bulan dengan material special grade spring (SUP 9).
"Sudah dilakukan pengerjaan cangkul oleh 10 IKM anggota Koperasi LJA, sehingga tersedia sebanyak 200 buah cangkul jadi dan siap untuk dipasarkan," tuturnya.
Sementara itu, Dirjen IKMA pun memberikan apresiasi kepada PT IBPM atas andil mereka dalam pemenuhan alat perkakas pertanian. Terutama dalam mendukung produksi cangkul bagi para pelaku IKM melalui penyediaan bahan baku produk setengah jadi.
"Komitmen ini merupakan salah satu bukti nyata untuk semakin memperkuat struktur industri nasional," tandasnya.
Untuk diketahui, jumlah IKM perkakas pertanian di dalam negeri lebih dari 12.600 unit usaha. Dari data tersebut, jumlah IKM produsen cangkul mencapai 3.000 unit usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun sentra utama IKM produsen cangkul berada di empat provinsi. Yaitu Jawa Barat (Sentra Pasir Jambu, Cisaat dan Kerawang), Jawa Tengah (Sentra Klaten dan Tegal), Jawa Timur (Sentra Sidoarjo dan Pasuruan), dan Banten (Sentra Baros) dengan total kapasitas produksi 517.882 unit per tahun.