Berita

Piter Abdullah Redjalam/Net

Bisnis

Utang Tak Perlu Diributkan, Yang Jadi Masalah Ekonomi Stagnan Dan Lapangan Kerja Tidak Tersedia

RABU, 18 DESEMBER 2019 | 12:43 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pada periode Oktober 2019, Indonesia memiliki utang negara mencapai kisaran Rp. 5.700 triliun. Penerimaan pajak hingga periode 10 Desember 2019, juga baru mencapai 72 persen defisit Rp. 441 trilun dari target Rp. 1.577 triliun pada APBN 2019.

Utang negara tersebut kemudian disuntik kembali dengan meminjam uang kepada negara-negara lain untuk menutupi utang itu sendiri.

Banyak kalangan yang kurang sepakat dengan langkah kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menutup utang dengan berutang kembali.


Namun, pendapat berbeda datang dari Direktur Riset Center of Perform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam. Menurutnya, negara maju tidak pernah ribut soal utang.

"Saya mungkin berbeda pandangan dengan banyak pihak. Saya tidak pernah mempermasalahkan jumlah utang. Negara-negara maju seperti Jepang tidak  pernah ribut soal sudah berapa besar utang pemerintah. Tidak pernah," tutur Piter kepada redaksi, Rabu (18/12).

Dia menambahkan masyarakat tidak dirugikan oleh jumlah utang pemerintah saat ini.

"Masyarakat baru mengalami kerugian ketika pertumbuhan ekonomi tidak cukup tinggi dan tidak mampu menyediakan lapangan kerja. Ketika pemerintah tidak mampu mensejahterakan masyarakatnya," tambahnya.

Di Jepang, kata Piter, memiliki jumlah utang lebih dari 200 persen PDB namun masyarakatnya sejahtera.

"Itu lebih baik daripda negara yang tidak punya utang tetapi masyarakatnya miskin dan menderita," tandasnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 hanya mencapai 5,02 persen secara tahunan (year on year/yoy), melambat dibanding kuartal II 2019 sebesar 5,05 persen maupun periode yang sama tahun lalu 5,17 persen.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya