KONSOLIDASI dan dedikasi Polri berakar kuat dan bertumbuh pesat pada simpul pengembangan sistem dan menejemen beserta pembangunan kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya Polri.
Materi dasar dan kandungan inti dari perihal ini secara terencana dan terarah berorientasi terhadap percepatan dan perkuatan kualitas institusi Polri dan sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul dan kompetitif. Konsolidasi Polri juga berakar dan bertumbuh pada simpul peningkatan dan percepatan peran, fungsi, tugas, dan tanggungjawab Polri dan jajaran secara menyeluruh.
Muatan konsolidasi dan dedikasi diperuntukkan bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat bangsa Indonesia serta bagi kebangkitan dan keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kedua akar tumbuh konsolidasi dan dedikasi ini diletakkan dan dibumikan dalam kerangka pengembangan dan pemberdayaan rumah besar masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia Raya untuk Percepatan Pembangunan Indonesia Maju.
Reformasi struktural, instrumental, dan kultural institusional Polri serta transformasi personal SDM Polri berkaitan erat dan bersentuhan kuat dengan strategi umum dan kebijakan dasar kelembagan Polri. Strategi dan kebijakan ini, khususnya dalam hal ketersediaan dan keberadaan kepemimpinan dan keanggotaan Polri di setiap satuan dan di semua lintasan jabatan Polri.
Komitmen kemauan dan kualitas kemampuan kepemimpinan dan keanggotaan Polri harus senantiasa profesional, moderen, dan terpercaya (promoter). Salah satu variabel di antara berbagai variabel lain dalam kerangka pembangunan, pembaharuan, dan penataan SDM Polri adalah: sebuah variabel sistem formasi, mutasi, dan promosi terhadap pimpinan dan anggota Polri. Sistem ini merupakan salah satu subsistem dari sejumlah subsistem variabel terkait lainnya yang berkaitan dengan pembangunan, pembaharuan, dan penataan SDM Polri.
Pembangunan, pembaharuan, dan penataan SDM Polri, sesungguhnya dan sejatinya bertujuan untuk mewadahi, mengatasi, dan menuntasi percepatan dan perkuatan penjabaran dan pelaksanaan Tujuan Nasional, Cita-Cita Proklamasi, dan Nilai-Nilai Pancasila. Turunan dan jabaran ini dirumuskan dan diagendakan secara programatik dan konkrit melalui penyelenggaraan visi, misi dan Program Pemerintahan Nasional Presiden RI Jokowi Dan Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin (Indonesia Maju).
Dengan demikian ketika ada formasi, mutasi, dan promosi pimpinan dan anggota Polri sebagai salah satu subsistem, maka hal tersebut mesti difahami sebagai penugasan strategis dari kenegaraan RI bagi SDM (kepemimpinan dan keanggotaan) Polri untuk Membangun Indonesia Maju. Pembumian terhadap "pesan moral dan tema substansial" dari agenda dasar dan kebijakan strategis Indonesia Maju merupakan pesan dan tema simbolik dan konkrit yang melambangkan peneguhan dan memastikan penguatan institusional Polri. Simbolisasi dan konkritisasi ini menandaskan dan menegaskan perwujudan serangkaian utuh, kuat, dan terpadu mengenai tekad bulat dan komitmen kuat Polri untuk melahirkan SDM promoter yang unggul dan kompetitif untuk Indonesia Maju.
Konsolidasi dan dedikasi lanjutan Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis semakin berarti strategis dan bermakna serius bagi pembangunan, pembaruan, dan penataan institusi dan SDM Polri. Keberartian dan kebermaknaan ini memiliki kohesi ideologis dan relasi strategis dengan Pemerintahaan Nasional NKRI.
Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis sudah melakukan mutasi dan promosi terhadap sejumlah perwira menengah dan perwira tinggi Polri mengabdi di jabatan tertentu untuk menjalankan amanah tugas dan panggilan tanggungjawab Bhayangkara Negara. Pimpinan dengan jabatan kepemimpinan satuan wilayah dan satuan kerja di level Mabes Polri, Polda, dan Polres ini semakin melengkapi dan menguati keberadaan, kepemimpinan, dan kinerja pejabat-pejabat lain yang sudah dan sedang bertugas mengabdi selama ini.
Ada lulusan Akpol tahun 1984 menjadi Pejabat Utama (PJU) di dalam dan di luar Mabes Polri. Ada lulusan Akpol tahun 1985 menjadi PJU Mabes, ada Kapolda, ada juga yang bertugas mengabdi di luar Mabes Polri. Demikian juga, ada lulusan Akpol tahun 1986 dan lulusan Akpol tahun 1987 bertugas mengabdi di beberapa posisi sebagai PJU di dalam dan di luar Mabes Polri, ada juga sebagai Kapolda.
Anatomi dan konfigurasi sejumlah kepemimpinan dan pejabat Polri di berbagai satuan, pada dasarnya dan sejatinya menggambarkan dan menunjukkan tumbuhnya kaderisasi dan berkembangnya regenerasi. Perihal ini bergerak dan berjalan secara terstruktur, sistemik, dan relatif masif. Pergerakan kaderisasi dan perjalanan regenerasi pada dasarnya dengan tetap mengutamakan sistem nilai integritas, kualitas, profesionalitas serta dengan senantiasa bersemangat gotong royong.
Kepemimpinan puncak dan utama institusi Polri sebagai Kapolri, kini dijabat lulusan Akpol tahun 1988 A yaitu Jenderal Pol. Idham Azis. Figur Jenderal Pol. Idham Azis adalah perwira tinggi yang pertama di lulusan Akpol tahun 1988 A yang memecahkan rekor meraih bintang tiga (Komjen) dengan jabatan Kepala Bareskrim Mabes Polri. Selanjutnya memecahkan rekor meraih bintang empat (Jenderal) dengan jabatan Kapolri.
Ada beberapa perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1988 A mengabdi di beberapa posisi. Ada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono; Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri Irjen Pol. Eko Indra Heri; Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose; Kapolda Nusa Tenggara Barat Irjen Pol. Nana Sujana; Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol. Toni Harmanto; Wakil Kepala Lembaga Diklat Mabes Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar; Kepala Korps Binmas Baharkam Mabes Polri Irjen Pol. Widiyarso Herry Wibowo; Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol. Suroto; Kapolda Bangka Belitung Brigjen Pol. Anang Syarif Hidayat; ada yang mengabdi di luar Mabes Polri yaitu Wakil Kepala BSSN-RI Komjen Pol. Dharma Pongrekun.
Wakil Kapolri dijabat lulusan Akpol tahun 1985 Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto. Ada beberapa perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1985 mengabdi di beberapa posisi. Ada Kepala Sespim Lemdiklat Mabes Polri Irjen Pol. Prasta Wahyu Hidayat; Kepala Divisi TIK Mabes Polri Irjen Pol. Raja Erizman; Kepala Divisi Hubter Mabes Polri Irjen Pol. Saiful Maltha; Wakil Irwasum Mabes Polri Irjen Pol. Umar Septono, Wakil Kepala Badan Reskrim Mabes Polri Irjen Pol. Antam Novambar; Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol. Moektiono; ada yang mengabdi di luar Mabes Polri dengan posisi perwira tinggi bintang tiga yaitu Kepala BNPT-RI Komjen Pol. Suhardi Alius ; dan Kepala BNN-RI Komjen Pol. Heru Winarko.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri dijabat lulusan Akpol tahun 1986 Komjen Pol. Moechgiyarto (lulusan terbaik Akpol tahun 1986 peraih penghargaan Adhi Makayasa). Ada beberapa perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1986 mengabdi di beberapa posisi. Ada Kepala Korps Sabhara Baharkam Mabes Polri Irjen Pol. Bambang Ghiri Arianto; Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Masguntur Laupe; Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol. Didi Haryono ; Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol. Ilham Salahudin; Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Syafril Nursal; Kapolda Sulawesi Barat Brigjen Pol. Baharuddin Djafar.
Mantan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian (kini Menteri Dalam Negeri RI Kabinet Indonesia Maju) merupakan lulusan terbaik Akpol tahun 1987 peraih penghargaan Adhi Makayasa. Jenderal Pol. Tito Karnavian adalah perwira tinggi di lulusan Akpol tahun 1987 yang selalu memecahkan rekor sebagai perwira yang senantiasa menjadi figur pertama yang meraih kenaikan pangkat yang terawal dan tercepat.
Jenderal Pol. Tito Karnavian adalah perwira tinggi yang pertama di lulusan Akpol tahun 1987 yang memecahkan rekor meraih bintang satu (Brigjen) dengan jabatan Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri ; memecahkan rekor meraih bintang dua (Irjen) dengan jabatan Deputi Bidang Penindakan Dan Pembinaan Kemampuan BNPT-RI, Kapolda Papua, Asisten Perencanaan Dan Anggaran Kapolri, Kapolda Metro Jaya; memecahkan rekor meraih bintang tiga (Komjen) dengan jabatan Kepala BNPT-RI; dan memecahkan rekor meraih bintang empat (Jenderal) dengan jabatan Kapolri.
Ada beberapa perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1987 mengabdi di beberapa posisi. Ada Kepala Lembaga Diklat Mabes Polri Komjen Pol. Arief Sulistyanto; Kepala Badan Intelkam Mabes Polri Komjen Pol. Agung Budi Maryoto; Gubernur Akpol Lemdiklat Mabes Polri Irjen Pol. Fiandar; Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri Irjen Pol. Istiono, Koordinator Staf Ahli Kapolri Irjen Pol. Refdi Andri; Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan; Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw; Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Martuani Sormin; Kapolda Aceh Irjen Pol. Rio Djambak; Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol. Remigius Sigid Tri Hardjanto; Kapolda Maluku Irjen Pol. Royke Lumowa; Kapolda Jambi Irjen Pol. Muchlis; Kapolda NTT Irjen Pol. Hamidin; Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol. Asep Suhendar; Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Supratman.
Ada beberapa perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1988 B mengabdi di beberapa posisi. Ada Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (lulusan terbaik Akpol tahun 1988 B peraih penghargaan Adhi Makayasa); Komandan Korps Brimob Mabes Polri Irjen Pol. Anang Revandoko; Kepala STIK/Gubernur PTIK Lemdiklat Polri Irjen Pol. Aris Budiman Bulo; Kepala Korps Polairud Baharkam Mabes Polri Irjen Pol. Lotharia Latif; Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudy Sufahriadi; Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Priyo Widyanto; Kapolda Riau Irjen Pol. Agung Setia Imam Effendi; Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol. Yazid Fanani; Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol. Andap Budi Revianto; Kapolda Lampung Irjen Pol. Purwadi Arianto.
Kepala Badan Harkam Mabes Polri Komjen Pol. Agus Andrianto adalah perwira tinggi yang pertama di lulusan Akpol tahun 1989 yang memecahkan rekor meraih bintang dua (Irjen) dengan jabatan Kapolda Sumatera Utara. Selanjutnya memecahkan rekor meraih bintang tiga (Komjen) dengan jabatan Kepala Badan Harkam Mabes Polri. Asisten Logistik Kapolri Irjen Pol. Ahmad Dofiri adalah perwira tinggi yang pertama di lulusan Akpol tahun 1989 yang memecahkan rekor meraih bintang satu (Brigjen) dan juga merupakan lulusan terbaik Akpol tahun 1989 peraih penghargaan Adhi Makayasa. Wakil Kepala Badan Intelkam Mabes Polri Irjen Pol. Suntana adalah lulusan resmi Akpol tahun 1989, yang juga Irjen Pol. Suntana senantiasa digolongkan termasuk dalam komunitas alumni Akpol tahun 1988 B.
Ada beberapa perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1990 mengabdi di beberapa posisi. Ada Ketua Baru KPK-RI Komjen Pol. Firli Bahuri dengan jabatan terakhir Kepala Badan Harkam Mabes Polri. Komjen Pol. Firli Bahuri adalah perwira tinggi yang pertama di lulusan Akpol tahun 1990 yang memecahkan rekor meraih bintang dua (Irjen) dengan jabatan Deputi Penindakan KPK-RI dan Kapolda Sumatera Selatan. Selanjutnya memecahkan rekor meraih bintang tiga (Komjen) dengan jabatan Kepala Badan Harkam Mabes Polri. Kemudian ada Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak (lulusan terbaik Akpol tahun 1990 peraih penghargaan Adhi Makayasa); Kapolda Banten Irjen Pol. Tomsi Tohir Balaw; Kapolda Papua Barat Brigjen Pol. Tornagogo Sihombing.
Kepala Badan Reskrim Mabes Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo adalah perwira tinggi yang pertama di lulusan Akpol tahun 1991 yang memecahkan rekor meraih bintang satu (Brigjen) dengan jabatan Kapolda Banten. Selanjutnya memecahkan rekor meraih bintang dua (Irjen) dengan jabatan Kepala Divisi Propam Mabes Polri. Kemudian memecahkan rekor meraih bintang tiga (Komjen) dengan jabatan Kepala Badan Reskrim Mabes Polri. Figur Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo tercatat dalam dokumen historis dan dinamika sosiologis Polri sebagai lulusan Akpol sepanjang ini yang berusia termuda (baru 50 tahun), yang terawal dan tercepat dalam sejarah kepolisian (Akpol) yang berhasil meraih jenderal bintang tiga/Komjen (kelahiran, tahun 1969, lulusan Akpol tahun 1991, promosi jabatan Kepala Badan Reskrim Mabes Polri dengan pangkat bintang tiga, tahun 2019).
Sebelum ini, tercatat juga mantan Kapolri Jenderal Pol. Purn. (Alm) Dibyo Widodo (kelahiran, tahun 1946, lulusan Akpol tahun 1968, promosi jabatan Kapolri dengan pangkat bintang tiga terlebih dahulu, tahun 1996). Ada beberapa perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1991 mengabdi di beberapa posisi. Ada Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Muhammad Iqbal; Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran; Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Wahyu Widada (lulusan terbaik Akpol 1991 peraih penghargaan Adhi Makayasa); Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol. Merdisyam.
Kemudian ada beberapa lulusan Akpol tahun 1992 mengabdi di beberapa posisi. Ada Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjen Pol. Ignatius Sigit Widiatmono; Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik Irjen Pol. Nico Afinta; Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Wahyu Hadiningrat. Demikian juga, ada lulusan Akpol tahun 1993 yang mengabdi di beberapa posisi berpangkat perwira tinggi bintang dua dan bintang satu. Ada Staf Ahli Kapolri Bidang Menejemen Irjen Pol. Teddy Minahasa Putra, yang juga merupakan perwira tinggi yang pertama di lulusan Akpol tahun 1993 yang memecahkan rekor meraih bintang satu (Brigjen), selanjutnya memecahkan rekor meraih bintang dua (Irjen); Wakil Kapolda Sumatera Utara Brigjen Pol. Mardiaz Kusin Dwihananto; Wakil Kapolda Sumatera Selatan Brigjen Rudi Setiawan.
Ada juga lulusan Akpol tahun 1984 yang mengabdi di posisi tertentu, yang alumni ini pada dasarnya dan rata-rata memiliki tahun dan bulan kelahiran muda. Ada Asisten Perencanaan Dan Anggaran Kapolri Irjen Pol. Agung Sabar Santoso. Ada yang mengabdi di luar Mabes Polri dengan posisi perwira tinggi bintang tiga yaitu Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Mochamad Iriawan; dan yang telah memasuki usia purnawirawan: Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian RI Komjen Pol. Purn. Setyo Wasisto ; dan Direktur Utama Perum Bulog Komjen Pol. Purn. Budi Waseso. Bahkan ada lulusan Akpol tahun 1983 yang merupakan the rising stars dan menjadi figur utama sebagai pemimpin terdepan dan berprestasi di lulusan Akpol tahun 1983 yaitu Jenderal Pol. Purn. Budi Gunawan yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) RI.
Anatomi dan konfigurasi kepemimpinan Polri di berbagai satuan kerja dan satuan wilayah menunjukkan komposisi dan variasi dari segi tahun angkatan kelulusan pendidikan (Akpol); dari segi korps satuan kerja dan wilayah kepolisian; dari segi penugasan, kinerja, dan prestasi. Komposisi dan variasi ini pada dasarnya memastikan tumbuhnya kaderisasi dan regenerasi secara bertahap di dalam lingkungan Polri.
Ada sejumlah Pejabat Utama Mabes Polri dan sejumlah Kapolda, bersumber dan berasal dari kelulusan Akpol tahun 1984, Akpol tahun 1985, Akpol tahun 1986. Meskipun demikian, dengan berjalannya mutasi dan promosi terhadap sejumlah perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1989, Akpol tahun 1990, Akpol tahun 1991 di jabatan-jabatan kesatuan strategis dengan posisi job jenderal bintang tiga dan job jenderal bintang dua, maka perihal ini melukiskan dan memastikan peta antropologi kepemimpinan dan gambaran sosiologi jabatan yang diemban di dalam maupun di luar Mabes Polri.
Perihal ini sudah semakin bersifat kaderitatif dan regeneratif. Tumbuh subur dan berkembang dinamis mengenai sistem kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan Polri. Perwira menengah senior dan perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1992, Akpol tahun 1993, Akpol tahun 1994 sedang menunggu penempatan dan penugasan berikut. Konsep ini merupakan bagian dan tahapan otentik dari sistem kaderisasi dan regenerasi yang sedang berproses terencana dan seterusnya berjalan teratur.
Sementara ini, sejumlah perwira tinggi lulusan Akpol tahun 1987, Akpol tahun 1988 A, Akpol tahun 1988 B sedang mengabdi dan mengisi jabatan-jabaran utama dan strategis di institusi Polri. Pola pergantian dan pengisian jabatan ; serta metode penempatan dan penugasan pejabat Polri pada dasarnya bermaksud positif visioner dan bertujuan normatif strategis untuk menyehatkan institusi dan membangkitkan peningkatan, percepatan, dan perkuatan kualitas SDM Polri yang unggul dan kompetitif.
Pemetaan sosiologis kepemimpinan dan penggambaran historis keberlanjutan atas rekam jejak penugasan dan amanah jabatan pengabdian para perwira menengah senior dan perwira tinggi Polri, pada hakekatnya amat beraneka ragam. Perihal ini termasuk juga terhadap beberapa perwira tinggi lulusan terbaik Akpol peraih penghargaan Adhi Makayasa.
Misalnya: Irjen Pol. Purn. Wahyu Indra Pramugari (Adhi Makayasa 1984), pernah menjadi Kapolda Sumatera Barat, saat itu Polda masih bertipe B, jabatan tertinggi dan terakhir sebagai Kepala Sespim Lembaga Diklat Mabes Polri dengan pangkat Irjen, sudah mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri. Irjen Pol. Purn. Sigit Sudarmanto (Adhi Makayasa 1985), pernah menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara, saat itu Polda masih bertipe B, jabatan tertinggi dan terakhir sebagai Wakil Kepala Lembaga Diklat Mabes Polri dengan pangkat Irjen, sudah mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri.
Komjen Pol. Moechgiyarto (Adhi Makayasa 1986), kini menjabat Irwasum Mabes Polri, pernah menjadi Kepala Divisi Binkum Mabes Polri, Kapolda Nusa Tenggara Barat, saat itu Polda masih bertipe B, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, Kepala Lembaga Diklat Mabes Polri, Kepala Badan Harkam Mabes Polri, lahir Mei 1962, usia 57 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Mei 2020. Jenderal Pol. Tito Karnavian (Adhi Makayasa 1987), kini menjabat Menteri Dalam Negeri RI Kabinet Indonesia Maju, pernah menjadi Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Deputi Bidang Penindakan Dan Pembinaan Kemampuan BNPT-RI, Kapolda Papua, Asisten Perencanaan Dan Anggatan Kapolri, Kapolda Metro Jaya, Kepala BNPT-RI, dan Kapolri, lahir Oktober 1964, usia 55 tahun.
Kemudian ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri yang potensial menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri untuk masa kini dan masa depan. Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (Adhi Makayasa 1988 B), kini menjabat Kapolda Jawa Tengah, pernah menjadi Kepala STIK/Gubernur PTIK Lembaga Diklat Mabes Polri, Kapolda Sumatera Utara, Gubernur Akpol Lembaga Diklat Mabes Polri, lahir Agustus 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2024. Irjen Pol. Ahmad Dofiri (Adhi Makayasa 1989), kini menjabat Asisten Logistik Kapolri, pernah menjadi Kapolda Banten, saat itu Polda masih bertipe B, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, lahir Juni 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2025.
Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak (Adhi Makayasa 1990), kini menjabat Asisten Operasi Kapolri, pernah menjadi Kapolda Papua Barat, lahir Agustus 1968, usia 51 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2026. Brigjen Pol. Wahyu Widada (Adhi Makayasa 1991), kini Kapolda Gorontalo, lahir September 1969, usia 50 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, September 2027. Brigjen Pol. Suharyono (Adhi Makayasa 1992), kini menjabat Pejabat Struktural Eselon 2 di BIN-RI, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri agak relatif lebih cepat karena memiliki NRP agak relatif tidak muda.
Kombes Pol. Rudi Darmoko (Adhi Makayasa 1993), kini menjabat Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya, lahir Desember 1971, usia 48 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Desember 2029. Kombes Pol. Alberd Teddy Benhard Sianipar (Adhi Makayasa 1994), kini menjabat Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, lahir November 1971, usia 48 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, November 2029. Kombes Pol. Sandi Nugroho (Adhi Makayasa 1995), kini menjabat Kepala Polrestabes Surabaya Polda Jawa Timur, lahir Juli 1973, usia 46 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juli 2031.
Komposisi kepemimpinan dan konstelasi kehadiran para perwira menengah dan perwira tinggi Polri pada dasarnya juga mengandung sistem nilai meritokrasi. Demikian halnya terhadap lulusan Akpol dari sisi bobot jabatan; tingkatan kepangkatan; tahun kelulusan dan kelahiran masing-masing. Ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1987, Akpol tahun 1988 A, Akpol tahun 1988 B, yang potensial menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri dari sisi perspektif ini untuk masa kini dan masa depan.
Lulusan dari Akpol tahun 1987, antara lain: Komjen Pol. Arief Sulistyanto, kini menjabat Kepala Lemdiklat Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Kalimantan Barat, saat itu Polda masih bertipe B, Staf Ahli Kapolri Bidang Menejemen, Asisten SDM Kapolri, Kepala Bareskrim Mabes Polri, lahir Maret 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Maret 2023. Komjen Pol. Agung Budi Maryoto, kini menjabat Kepala Badan Intelkam Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Kalimantan Selatan, saat itu Polda masih bertipe B, Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat, lahir Februari 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Februari 2023. Irjen Luki Hermawan, kini menjabat Kapolda Jawa Timur, pernah menjadi Wakil Kepala Badan Intelkam Mabes Polri, lahir April 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, April 2023.
Selanjutnya, dari lulusan Akpol tahun 1988 A, untuk masa kini dan masa depan ini, ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri. Lulusan tersebut antara lain: Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono, kini menjabat Kapolda Metro Jaya, pernah menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Ekonomi, Asisten Perencanaan Dan Anggaran Kapolri, lahir Juni 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2023. Irjen Pol. Boy Rafli Amar, kini menjabat Wakil Kepala Lembaga Diklat Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Banten, saat itu Polda masih bertipe B, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Kapolda Papua, lahir Maret 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Maret 2023.
Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, kini menjabat Kapolda Bali, pernah menjadi Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT-RI, lahir November 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, November 2023. Komjen Pol. Dharma Pongrekun, kini menjabat Wakil Kepala BSSN-RI, pernah menjadi Deputi Bidang Identifikasi Dan Deteksi BSSN-RI, lahir Januari 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Januari 2024.
Kemudian untuk masa kini dan masa depan, ada beberapa perwira tinggi pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1988 B, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri.
Lulusan tersebut antara lain : Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, kini menjabat Kapolda Jawa Tengah, pernah menjadi Kepala STIK/Gubernur PTIK Lembaga Diklat Mabes Polri, Kapolda Sumatera Utara, Gubernur Akpol Lembaga Diklat Mabes Polri, lahir Agustus 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2024.
Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, kini menjabat Kapolda Riau, pernah menjadi Deputi Intelijen Siber BIN-RI, lahir Maret 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Maret 2025. Irjen Pol. Andap Budi Revianto, kini menjabat Kapolda Kepulauan Riau, pernah menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara, saat itu Polda masih bertipe B, Kapolda Maluku, lahir Juni 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2024.
Irjen Pol. Priyo Widyanto, kini menjabat Kapolda Sumatera Selatan, pernah menjadi Kapolda Kapolda Kalimantan Timur, Kapolda Jambi, saat itu Polda masih bertipe B, lahir Oktober 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Oktober 2023. Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, kini menjabat Kapolda Jawa Barat, pernah menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, saat itu Polda masih bertipe B, Komandan Korps Brimob Mabes Polri, Asisten Operasi Kapolri, lahir Agustus 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2023.
Irjen Pol. Anang Revandoko, kini menjabat Komandan Korps Brimob Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Kalimantan Tengah, lahir Oktober 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Oktober 2023. Irjen Pol. Yazid Fanani, kini menjabat Kapolda Kalimantan Selatan, pernah menjadi Kapolda Jambi, saat itu Polda masih bertipe B, Staf Ahli Kepala BIN-RI Bidang Hukum Dan HAM, lahir April 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, April 2023. Irjen Pol. Purwadi Arianto, kini menjabat Kapolda Lampung, lahir Oktober 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Oktober 2024.
Selanjutnya juga, untuk masa kini dan masa depan, ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1989, Akpol tahun 1990, Akpol tahun 1991, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri. Lulusan Akpol tahun 1989 tersebut antara lain : Komjen Pol. Agus Andrianto, kini menjabat Kepala Baharkam Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Sumatera Utara, lahir Februari 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Februari 2025.
Irjen Pol. Ahmad Dofiri, kini menjabat Asisten Logistik Kapolri, pernah menjadi Kapolda Banten, saat itu Polda masih bertipe B, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, lahir Juni 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2025. Irjen Pol. Suntana, kini menjabat Wakil Kepala Badan Intelkam Mabes Polri, pernah menjadi Deputi Intelijen Siber BIN-RI, Kapolda Lampung, lahir Juni 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2024.
Demikian juga dari lulusan Akpol tahun 1990, ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri untuk masa kini dan masa depan, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri. Lulusan tersebut antara lain: Komjen Pol. Firli Bahuri, kini menjabat Ketua Baru KPK-RI, pernah menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat, saat itu Polda masih bertipe B, Deputi Penindakan KPK-RI, Kapolda Sumatera Selatan, Kepala Badan Harkam Mabes Polri, lahir November 1963, usia 56 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, November 2021.
Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak, kini menjabat Asisten Operasi Kapolri, pernah menjadi Kapolda Papua Barat, lahir Agustus 1968, usia 51 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2026. Irjen Pol. Tomsi Tohir Balaw, kini menjabat Kapolda Banten, lahir Januari 1969, usia 50 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Januari 2027. Brigjen Pol. Tornagogo Sihombing, kini menjabat Kapolda Papua Barat, lahir November 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, November 2025.
Selanjutnya, ada beberapa perwira tinggi pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1991, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri untuk masa kini dan masa depan.
Lulusan tersebut antara lain : Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo, kini menjabat Kepala Badan Reskrim Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Banten, saat itu Polda masih bertipe B, Kepala Divisi Propam Mabes Polri, lahir Mei 1969, usia 50 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Mei 2027. Irjen Pol. Muhammad Iqbal, kini menjabat Kepala Divisi Humas Mabes Polri, pernah menjadi Wakil Kapolda Jawa Timur, lahir Juli 1970, usia 49 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juli 2028.
Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran, kini menjabat Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya, lahir Agustus 1968, usia 51 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2026. Brigjen Pol. Wahyu Widada, kini menjabat Kapolda Gorontalo, lahir September 1969, usia 50 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, September 2027. Brigjen Pol. Merdisyam, kini menjabat Kapolda Sulawesi Tenggara, lahir Mei 1968, usia 51 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Mei 2026.
Kehadiran sejumlah perwira tinggi di jabatan baru dalam formasi dan komposisi kepemimpinan Polri, akan menjadi berarti; dan baru semakin bermakna ketika kepemimpinannya dan kinerjanya sungguh-sungguh berfungsi efektif, bermanfaat baik, dan bernilai positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Kompetensi dan prestasi kepemimpinan mesti selalu bertumpu erat dan berbasis kuat pada kualitas, kapasitas, integritas, kredibilitas, profesionalitas. Perihal ini harus senantiasa tumbuh berkembang selain dikarenakan atas kemampuan personal, namun sekaligus juga dikarenakan atas kematangan institusional. Gabungan utuh terpadu antara dimensi kemampuan dengan dimensi kematangan ini, mesti selalu diorganisasikan secara tertib, disiplin, dan rapi. Tentu dengan berlandaskan atas kerjasama strategis dan teknis antar berbagai kalangan internal dan eksternal Polri secara kolektif kolegial.
Penguatan konsolidasi dan pemaknaan dedikasi Polri dengan basis tumpuan pada sistem formasi, mutasi, dan promosi perwira-perwira Polri, pada gilirannya diorientasikan bagi pemantapan tugas jabatan dan amanah tanggungjawab. Penempatan dan penugasan harus berguna luas dan bermanfaat tinggi sehingga membuahkan proses dan hasil gemilang. Kualitas proses dan hasil ini mencerminkan dan menunjukkan bahwa keberadaan dan kepemimpinan pejabat-pejabat Polri yang dipromosikan tersebut, akan menjadi ukuran dasar bagi masyarakat, bangsa, dan negara untuk menilai dan mengapresiasi keberhasilan, kegunaan, dan kemanfaatan SDM dan institusi Polri.
Proses terbaik dan hasil terbagus dari ketepatan penempatan personalia SDM ; dan kecepatan formasi komposisi kepemimpinan ideal, akan dapat menjadi tumbuh terbangun secara bermakna apabila dikaitkan dan diabdikan demi untuk pengembangan kebajikan masyarakat, keadaban bangsa, kemajuan negara. Harus ada relasi aktif dan korelasi efektif antara dimensi institusi Polri melalui kepemimpinan dan kinerja pejabat-pejabat Polri dengan dimensi pembumian dan percepatan Indonesia Maju.
Politik Hukum Polri mesti sesuai dan tepat dalam merumuskan strategi umum dan menerapkan kebijakan dasar mengenai kerangka dan disain besar kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan Polri. Politik Hukum ini sebaiknya dan seharusnya bersifat responsif dan adaptif terhadap prinsip nurani dan inti jantung Pembangunan Indonesia Maju.
Kualitas dan akuntabilitas kepemimpinan dan keanggotaan Polri mesti telah sampai pada tingkat sebagai institusi yang bersifat alternatif dan solutif atas pergumulan, peluang, dan tantangan bersama Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Polri harus sudah merupakan sebuah kelembagaan teladan dan panutan di waktu kapanpun, di level apapun, dan di ruang manapun.
Formasi kepemimpinan Polri yang berintikan pada konsolidasi dan dedikasi Polri, semoga menjadikan dan menumbuhkan Polri beserta jajaran sebagai atmosfir pembangun, pengawal, pemandu, dan pelayan terdepan yang berfungsi guna sebagai pintu dan jendela jalan keluar tercepat dan terbaik. Fungsi-fungsi ini diselenggarakan dengan lompatan percepatan dan perkuatan yang unggul dan kompetitif atas dukungan dan kerjasama dengan jajaran TNI dan BIN ; jajaran kelembagaan kenegaraaan dan pemerintahan; komunitas politik, hukum, dan ekonomi; elemen kesenian, keolahragaan, dan kebudayaan; kalangan profesional dan strategis; organ kemasyarakatan dan kebangsaan. Perihal ini berlangsung dengan penumbuhan dan pengukuhan semangat civil society; dan dengan penguatan dan pemastian tekad gotong royong kewargaan.
Dengan demikian, konsolidasi dan dedikasi Polri diorganisasikan dan diabdikan bagi percepatan, perkuatan, dan peningkatan kualitas Indonesia Maju di dalam wadah bentuk NKRI yang berideologi dan berfalsafah Pancasila berdasarkan konstitusi UUD 1945 dengan semboyan dan etos semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Penulis adalah Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia, mantan Komisi Politik dan Hukum DPR RI, pernah menjadi dosen tamu Sespimmen dan Sespimti Polri.