Berita

Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Meutya Viada Hafid/RMOL

Politik

Saling Berkaitan, Tak Seharusnya Islam Dan Demokrasi Dipertentangkan

JUMAT, 13 DESEMBER 2019 | 02:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Umat Islam di Indonesia seringkali dibenturkan dengan sistem demokrasi yang dianut oleh bangsa. Padahal, nilai-nilai Islam banyak diambil dan masuk ke dalam demokrasi di Indonesia.

Hal itu diutarakan Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Meutya Viada Hafid usai mendapat penghargaan sebagai tokoh demokrasi atau Democracy Award
"Banyak orang mempertentangkan Islam dengan demokrasi. Seolah-olah Islam itu tidak demokratis, padahal menurut saya banyak nilai-nilai demokrasi yang diambil dari nilai-nilai Islam," ucap Meutya kepada Kantor Berita Politik RMOL di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis malam (12/12).


Nilai-nilai Islam yang dianut sistem demokrasi di Indonesia di antaranya tentang persamaan, kesempatan, keadilan bagi setiap manusia, termasuk kesempatan yang sama terhadap perempuan.

"Jadi kita mendapatkan privilege yang luar biasa sebagai muslim yang tinggal di Indonesia yang menganut sistem demokrasi," terangnya.

Democracy Award yang diterima mantan jurnalis ini pun diakui menjadi bukti nyata demokrasi bagi kaum perempuan yang lahir di Bumi Pertiwi.

"Tadi saya mewakili perempuan yang lahir dari sistem demokrasi di Indonesia. Ini luar biasa, saya sangat bersyukur menjadi bagian umat yang lahir di Tanah Air Indonesia," paparnya.

Selain itu, Meutya berharap Moeslim Choice dapat terus memberikan penghargaan dan menebarkan nilai-nilai positif bagi umat muslim di Indonesia.

"Selamat dan mudah-mudahan terus konsisten memberikan award seperti ini. Karena ini bisa menebarkan nilai-nilai yang positif bagi bangsa, bagi umat dan secara umum bagi bangsa Indonesia," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya