Berita

Erick Thohir/Net

Bisnis

Erick Bongkar Bobrok BUMN, Tergerogoti Oleh Oknum

KAMIS, 05 DESEMBER 2019 | 09:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah BUMN yang dikelola negara bukannya malah menghasilkan laba bagi negara tapi malah selalu merugi. Malahan nombok dan menjadi beban pemerintah.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah melakukan pembenahan internal BUMN sebagai fokus kerjanya.

Erick tengah menyisir perusahaan BUMN mana yang dalam keadaan genting akibat utang anak perusahaan. Erick tidak ingin BUMN yang sehat malah terbebani oleh anak perusahaan.

Salah satunya adalah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Saat ini kondisi PT Krakatau Steel sedang berdarah-darah. Erick menyebut utang perusahaan itu mencapai  Rp 40 triliun.

Saat menjelaskan soal utang sebesar itu, Erick menyinggung banyaknya anak perusahaan Krakatau Steel, yaitu mencapai 60 unit. Hal itu dia sampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI.

"Contoh Krakatau Steel, dengan utang hampir Rp 40 triliun, Krakatau Steel punya anak perusahaan yang berjumlah 60. Kalau bapak ibu tanya saya, bisa nggak me-review Krakatau Steel dalam waktu seminggu, saya angkat tangan, karena jumlahnya 60," kata dia di Ruang Rapat Komisi VI, Gedung DPR RI, Jakarta, Senin lalu (2/12).

Erick juga menyampaikan rencana untuk menerbitkan Peraturan Menteri BUMN untuk memperketat pembentukan anak dan cucu BUMN.

"Saya tidak mau juga perusahaan-perusahaan BUMN yang notabene masih sehat ke depannya justru tergerogoti oleh oknum. Saya tidak bicara direksi tapi oknum yang sengaja gerogoti daripada perusahaan yang sehat-sehat itu," ujarnya.

Untuk itu Erick menilai dibutuhkan Permen untuk mendukung kegiatan BUMN.

"Kita juga keluarkan Permen-Permen yang sehat, Peraturan Menteri yang sehat seperti tadi bagaimana ketika ada kegiatan anak usaha atau cucu usaha, kita BUMN punya alasan kenapa mendirikan. Kita tidak mau tambah birokrasi," tambahnya.

Selain Krakatau, ada PT PANN yang juga harus diselamatkan. Perusahaan yang ‘tidak populer’ itu ternyata  memiliki utang besar Rp 3,76 triliun

PT PANN yang bergerak di bidang kemaritiman saat itu dipercaya mengelola 2 proyek, yaitu jetisasi pesawat dengan Jerman dan pemberdayaan kapal ikan dengan Spanyol. Sayang, 2 proyek tersebut tidak terselesaikan. Inilah yang mengakibatkan PT PANN terpuruk dalam likuiditas dan permodalan negatif. Sejak 1994, perusahaan ini dying (sekarat). Agar BUMN tersebut hidup, negara harus membantunya. Karena pinjaman dari pihak perbankan sudah tidak bisa didapatkan.

Erick Thohir menanggapi kasus PT PANN ini sebagai usaha leasing pesawat terbang yang maskapainya sendiri sama sekali sudah tidak ada seperti Bouraq. PT PANN pun menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,76 triliun, Rabu (4/12)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ini juga tengah menyoroti 7 BUMN yang tetap merugi walaupun sudah disuntik modal negara.

"Krakatau Steel termasuk salah satu dari deretan BUMN tersebut," katanya, Rabu (4/12).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya