Berita

Politisi Demokrat, Andi Arief/Net

Politik

Jika Alasannya Berjasa Di Pilpres, Grasi Untuk Eks Gubernur Riau Benar-Benar Gawat!

RABU, 27 NOVEMBER 2019 | 08:58 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Presiden Joko Widodo kembali membuat kebijakan yang kontroversial, yaitu dengan memberikan grasi kepada narapidana korupsi Annas Maamum.

Sebagaimana diurai Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto, mantan gubernur Riau itu diberi grasi dengan alasan mengidap berbagai penyakit sesuai keterangan dokter. Di antaranya penyakit PPOK (COPD akut), dispepsia syndrome (depresi), gastritis (lambung), hernia, dan sesak napas yang membutuhkan pemakaian oksigen setiap hari.

Bagi politisi Demokrat Andi Arief, pemberian grasi oleh seorang presiden merupakan hal biasa. Apalagi, jika alasan pemberian didasari pada penyakit akut yang diderita napi.

 â€œJika alasannya napi korupsi ini menderita kebutaan, kelumpuhan total dan kerusakan memori alias pikun, saya mendukung. Bahkan untuk napi lainnya,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (27/11).

Namun begitu, Andi keberatan jika alasan itu didasari pertimbangan politik. Semisal karena yang bersangkutan berjasa ikut dalam memenangkan Joko Widodo di Provinsi Riau saat pilpres, baik Pilpres 2014 saat Annas masih menjabat, maupun Pilpres 2019 saat Annas sudah mendekam di penjara,  

“Jika alasannya politis karena jasa pilpres, bener-bener gawat,” pungkasnya.

Annas mendapat grasi dari presiden berupa pengurangan jumlah pidana dari pidana penjara 7 tahun menjadi pidana penjara selama 6 tahun.

Dengan grasi tersebut, Annas diprediksi bebas dari Lapas Sukamiskin pada 3 Oktober 2020 dari yang seharusnya pada 3 Oktober 2021.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Kementerian BUMN Rombak Susunan Direksi ID FOOD

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:47

Agar Ekonomi Indonesia di Triwulan II Tetap Tumbuh, DPR Ingatkan untuk Lakukan Hal Ini

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:35

Dukung Penuh Pengurus LP3KN, Menag RI Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:34

Iuran BPJS Tidak Berubah Meski Sistem Kelas Dihapus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:14

Resmi, Massimiliano Allegri Bukan Lagi Pelatih Juventus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:12

Ayah Mendiang Eki Doakan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Segera Ditangkap

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:54

Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan IKN

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:35

Percetakan di Banda Aceh Meringis jadi Korban Janji Manis Caleg

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:16

Hendropriyono: Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

Sabtu, 18 Mei 2024 | 05:55

Selengkapnya