Berita

Diskusi di Menteng/RMOL

Politik

Wacana Larang Eks Napi Korupsi Maju Pilkada Jangan Tabrak UU

SENIN, 25 NOVEMBER 2019 | 21:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wacana larangan eks narapidana korupsi ikut berlaga digelaran pesta demokrasi kembali menyeruak. Wacana itu sedianya bakal dimasukkan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) jelang Pilkada 2020.

Menanggapi itu, anggota Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin mengaku setuju secara substansi. Hanya saja, dia mengingatkan bahwa aturan itu akan bertabrakan dengan UU.

“Di UU, coba baca lagi UU, boleh nggak ikut pilkada (tidak ada larangan). Boleh nggak? Ini kenapa peraturan di bawahnya, PKPU kok melarang," ujar Zulfikar kepada wartawan di Kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/11).


Politisi Golkar itu menegaskan bahwa partai tidak alergi dengan semangat pemberantasan korupsi di Indonesia, termasuk larangan eks napi korupsi maju pilkada. Hanya saja, pelarangan itu harus sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dia lantas mengurai bahwa pada Pileg 2019 lalu, KPU pernah menerbitkan PKPU pelarangan tersebut. Hasilnya, PKPU tersebut dibatalkan Mahkamah Agung (MA).

“Dengan alasan materi muatan harus diatur oleh UU,” tegasnya.

Lebih lanjut, Zulfikar kembali menekankan persetujuannya dengan substansi yang ingin diupayakan KPU.

"Kalau ada UU melarang, sangat setuju saya," demikian Zulfikar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya