Berita

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Bandung/Puspen TNI

Pertahanan

Kembangkan Network Centric Warfare, Panglima: TNI Tak Hanya Perang Konvensional

KAMIS, 07 NOVEMBER 2019 | 16:51 WIB | LAPORAN: ICHSAN YUNIARTO

Operasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak hanya mengandalkan peperangan konvensional untuk menjaga keutuhan NKRI.

Hal ini disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di hadapan 566 Perwira Siswa Seskoad, Seskoal dan Seskoau tahun 2019 di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/11).

Hadi menuturkan, TNI harus mulai mengembangkan konsep operasi masa kini yakni operasi multi dimensi, yang berbasis teknologi Network Centric Warfare.


Sehingga, nantinya operasi TNI tidak hanya mengandalkan metode peperangan konvensional semata, tetapi harus dibarengi dengan pelibatan tim siber TNI, Puspen TNI, Intelijen, teritorial, satgas dukungan, dan upaya diplomasi.

"Network Centric Warfare adalah metode peperangan yang berbasis pada konektivitas jaringan komunikasi dan data secara real time dari markas ke unit-unit tempur dan sebaliknya. Ini untuk mempercepat proses pengambilan keputusan komando, didasarkan pada data-data dan informasi terkini," papar Hadi.

"Oleh karenanya, dibutuhkan dukungan teknologi tinggi untuk memiliki kemampuan Network Centric Warfare, salah satunya adalah melalui program Interoperability Kodal yang sudah diajukan ke Kemhan melalui mekanisme pengadaan alutsista luar negeri," lanjutnya.

Hadi menuturkan, spektrum ancaman yang sangat kompleks membutuhkan organisasi yang adaptif. Organisasi yang tidak responsif atau tidak adaptif dengan tantangan dan ancaman yang baru akan tenggelam dan digilas perubahan.

“Untuk menjadi organisasi yang adaptif, TNI membutuhkan perwira-perwira yang adaptif pula. Perwira yang tidak alergi dengan perubahan, mampu melihat tren, bersinergi, dan tidak berpikiran sempit,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya