Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/RMOL

Publika

PSI, Lem Aibon, Dan Pena

KAMIS, 31 OKTOBER 2019 | 14:58 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

SEMAKIN diperdalam polemik anggaran Jakarta dengan target pembusukan Anies Baswedan, maka keliHatan bahwa PSI, buzzer, haters, garong, dan lain-lain itu nggaK ngerti prosedur anggaran.  

Anak buah Anies masukin angka ngasal. Yang penting variabel komponennya masuk dulu. Toh akan diverifikasi di tingkat komisi anggaran dan diparipurnakan DPRD. Begitu pikir mereka.

Jadi sama sekali nggak ada niat atau skenario korupsi anggaran. Baik dari Suku Dinas apalagi level gubernur.

Tugas anggota dewan ya pengawasan dan budgeting. Di situ komponen anggaran dibahas. Yang nggak rasional akan direvisi. Setelah Gubernur dan DPRD deal, RAPBD masuk Menteri Dalam Negeri yang akan melakukan evaluasi.

Jadi bocah-bocah PSI yang baru lulus kuliah sebaiknya nggak usah over acting. Berusaha memaksimalkan polemik ini dengan hasrat meraup laba politik.

Sebaiknya Anies Baswedan dan Balai Kota nggak usah terpancing menanggapi irama PSI.

Ngaconya PSI disebabkan kerja DPRD yang lambat. DPRD nggak sanggup ngejar deadline. Dari puluhan ribu item masak yang dinyanyiin cuma pena, aibon, helm.

Aneh. DPRD kerja apa? Kok dari puluhan ribu items cuma nemu 3 biji. Itu pun diberisikin. Kaya orang nge-mob.

Sedangkan RAPBD sudah harus ketok palu akhir November. Mana keburu.

Jika lolos di RAPBD baru salah. Itu pun bila hitungannya janggal dan terlalu besar. Itu pun nggak bisa nyalahin Anies Baswedan. Lah wong, RAPBD disetujui Gubernur dan DPRD. Artinya ada peran DPRD di situ.

Seandainya lolos jadi APBD, itu pun belum juga bisa mengatakan Anies Baswedan dan Suku Dinas terindikasi korupsi. Sebelum programnya dieksekusi. Gubernur bisa saja nggak menjalankan program bermasalah dengan anggarannya.

Intinya apa sih yang diributin bocah-bocah PSI...?! Nggak ada masalah kok dimasalahin.

Semua itu kan baru usulan yang diajukan. Yang nantinya dibahas, dikoreksi, dirasionalisasi, dan diverifikasi bersama oleh eksekutif dan DPRD. Bisa juga dibatalkan bila di luar skala prioritas.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya