Berita

WhatsApp/Net

Dunia

WhatsApp Gugat Perusahaan Israel Karena Diduga Retas Telepon Aktivis

RABU, 30 OKTOBER 2019 | 07:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perusahaan media sosial WahtsApp mengajukan gugatan terhadap perusahaan senjata siber yang dituduh merupakan penyebab serangan rahasia terhadap lebih dari 100 aktivis hak asasi manusia, pengacara, wartawan, dan akademisi hanya dalam dua minggu pada awal tahun ini.

Pihak WhatsApp menggugat NSO Group, yakni sebuah perusahaan pengawasan Israel karena menilai bahwa mereka bertanggung jawab atas serangkaian serangan siber yang canggih yang diklaimnya telah melanggar hukum Amerika Serikat.

Dalam sebuah pernyataan, pihak WhatsApp mengatakan bahwa mereka percaya, teknologi yang dijual oleh NSO digunakan untuk menargetkan ponsel lebih dari 1.400 penggunanya di 20 negara yang berbeda selama periode 14 hari, mulai dari akhir April hingga pertengahan Mei.


Dalam periode singkat ini, WhatsApp percaya mereka yang menjadi sasaran serangan siber adalah pembela hak asasi manusia terkemuka dan pengacara, tokoh agama terkemuka, wartawan terkenal dan pejabat di organisasi kemanusiaan.

Gugatan tersebut diajukan pihak WhatsApp di pengadilan California pada hari Selasa (29/10). Dalam gugatannya, mereka menuntut perintah menjatuhkan hukum permanen yang menghalangi NSO untuk mencoba mengakses sistem komputer WhatsApp dan sistem perusahaan induknya, Facebook.

Gugatan yang sama juga meminta pengadilan untuk memutuskan bahwa NSO melanggar hukum federal Amerika Serikat dan hukum negara bagian California terhadap penipuan komputer, melanggar kontrak mereka dengan WhatsApp dan melakukan pelanggaran yang salah di properti Facebook.

"Ini adalah pertama kalinya penyedia pesan terenkripsi mengambil tindakan hukum terhadap entitas swasta yang telah melakukan jenis serangan terhadap penggunanya," kata juru bicara WhatsApp, seperti dikabarkan The Guardian.

"Dalam keluhan kami, kami menjelaskan bagaimana NSO melakukan serangan ini, termasuk pengakuan dari seorang karyawan NSO bahwa langkah-langkah kami untuk memulihkan serangan itu efektif," sambungnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya