Berita

Pelaku penikaman Wiranto/Istimewa

Publika

Proses Hukum Penusuk Wiranto

JUMAT, 18 OKTOBER 2019 | 11:00 WIB

SIMPANG siur pemberitaan mengenai keadaan sebenarnya peristiwa penusukan Wiranto harus segera dijawab. Tanpa ada kejelasan, korban- korban terus berjatuhan.

Istri Dandim contohnya. Tanggapan beragam ada yang simpati ada pula yang nyinyir. Semua itu karena ketidakjelasan. Informasi dari tokoh tokoh yang melayat pun tidak sama. Polisi menyampaikan motif penusuk juga tidak satu bahasa yang konsisten.

Jika terus dibiarkan pada tafsir sendiri, maka akan semakin tidak sehat keadaannya. Dampak pun melebar hingga ancaman-ancaman kepada ASN maupun keluarga TNI. Medsos menjadi terdakwa.


Awal dari yang paling seram soal ISIS dan Jama'ah Anshorud Daulah bergeser terus. Hingga yang paling lucu bahwa penusuk tidak tahu korban adalah Wiranto atau konon hanya stress saja.

Atau keduanya tidak ditangkap meski dipantau 3 bulan oleh intelijen karena sebatas ngaji. Jaringan teroris tak boleh diberi angin. Nah jika seperti ini wajar saja orang menafsirkan dan bersikap beragam. Dari mulai simpati hingga antipati atau mungkin menganggap sensasi.

Cara menjawab keraguan ialah dengan proses hukum. Cepat tuntaskan penyidikan di tingkat  Kepolisian, kemudian segera serahkan ke Kejaksaan lalu masuk ke ruang Pengadilan. Pidana nya jelas.

Keterbukaan proses akan diikuti oleh masyarakat banyak. Mengapa kedua orang itu melakukan perbuatan "jahat" seperti itu. Benarkah tidak tahu korban adalah Wiranto. Soal pisau yang diragukan pasti akan jadi barang bukti di persidangan.

Dari dakwaan, kesaksian, keterangan tersangka, hingga tuntutan, pledoi dan pertimbangan hukum putusan dapat memberi gambaran kondisi objektif dari peristiwa yang menghebohkan tersebut.  Menetapkan putusan yang paling memungkinkan dan  diharapkan terang dan adil.

Keberanian atau kenekatan suami istri penusuk ini luar biasa. Sekelas Menko Politik Hukum dan Keamanan jadi objek percobaan pembunuhan. Dengan pisau lagi. Ini bukan main main. Dunia juga pasti geger. Karenanya aneh jika tidak diproses serius dan istimewa.

Bila benar ada jaringan, hancurkan segera jaringan itu, tidak mungkin Kepolisian hebat tak mampu membongkar dan menghancurkan hingga ke akar-akarnya. Jika perlu bantuan masyarakat ya itulah buka dahulu melalui proses peradilan.

Tentu dengan alasan apapun tak lazim bila kasus ini tidak berlanjut. Ini peristiwa langka. Jangan biarkan bangsa Indonesia bahkan dunia menjadi liar dalam penilaian. Jika kasus hilang dan menguap atau keduanya bunuh diri, maka kesimpulan bisa saja ini drama satu babak. Dan babak itu telah babak belur. Lalu The End. Moga tidak.

M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya