Berita

Ganjar Pranowo/Net

Politik

Tanggapi Kehadiran Gerindra, Ganjar: Indonesia Memang Harus Dikelola Bareng-Bareng

RABU, 16 OKTOBER 2019 | 17:33 WIB | LAPORAN: AMAL TAUFIK

PDI Perjuangan menyambut baik wacana kehadiran Partai Gerindra dalam koalisi pemerintah. Politisi PDIP Ganjar Pranowo menilai Indonesia memang harus dikelola secara kompak.

Wacana Gerindra merapat tercermin dari safari politik yang dilakukan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ke sejumlah elite partai pendukung Jokowi-Maruf.

Prabowo memulai safari ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kemudian berlanjut ke Istana Negara menemui Presiden Joko Widodo.

Selanjutnya, mantan Danjen Kopassus itu bertamu ke Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Menanggapi wacana tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak masalah dengan kehadiran Gerindra. Selama partai koalisi sepakat, menurutnya langkah Gerindra merapat justru baik bagi Indonesia.

"Kalau mereka bersepakat, ya Indonesia ini kan memang harus dikelola bareng-bareng. Dengan begitu akan membikin suasana lebih kompak," ujarnya usai mengisi seminar berjudul "Mimpi Tokoh Muda untuk Indonesia 2045" yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel Aryaduta, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).

Sinyal Gerindra semakin kuat setelah pada rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar di Hambalang pada hari ini, Prabowo kembali memberi isyarat tersebut. Jurubicaranya,  Dahnil Anzar Simanjuntak menguraikan bahwa Prabowo sudah menyerahkan konsepsi terkait dorongan besar ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan-energi, pertahanan, dan keamanan yang kuat kepada pemerintah.

“Bila Jokowi ingin menggunakan konsepsi itu, Prabowo mempersilakan. Baik itu bersama-sama dengan Gerindra maupun Prabowo ataupun tanpa Gerindra dan Prabowo," jelas Dahnil.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya