Berita

Polisi Hong Kong saat menunjukkan bom di tengah aksi unjuk rasa/Net

Dunia

Polisi Hong Kong: Bom Rakitan Jarak Jauh Ancam Keamanan Di Tengah Unjuk Rasa

SELASA, 15 OKTOBER 2019 | 07:21 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Untuk pertama kalinya bom rakitan yang dikendalikan dari jarak jauh digunakan dalam protes protes yang terjadi di Hong Kong.

Begitu klaim polisi Hong Kong pada Senin petang (14/10).

Pihak kepolisian Hong Kong mengklaim bahwa bom rakitan yang dikendalikan dari jarak jauh itu mirip dengan yang digunakan dalam serangan teroris.

Perangkat itu dikendalikan dari jarak jauh oleh ponsel dan diledakkan ketika sebuah mobil polisi melaju melewati dan para petugas sedang membersihkan blok jalan di wilayah Mong Kok, Kowloon.

"Untuk pertama kalinya selama kerusuhan sosial ini, kami menyita bom buatan sendiri. Sekitar jam 8 malam kemarin, salah satu kendaraan kami melewati Nathan Road di Mong Kok ketika beberapa bahan peledak meledak dari jarak hingga 3 meter dari mobil," kata Wakil Komisaris Tang Kata Ping Keung dalam konferensi pers, seperti dimuat Channel News Asia.

"Kami percaya bahan peledak seperti itu dimaksudkan untuk menyerang petugas kami. Kami mengutuk keras pembuatan bahan peledak, dan itu adalah tindakan yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan banyak korban," tambahnya.

Sementara itu Suryanto Chin-chiu, seorang perwira dengan unit penjinak bom kepolisian Hong Kong, mengatakan perangkat itu dibuat dengan perangkat buatan sendiri. Beberapa bahan peledak bahkan bisa berkinerja tinggi.

Namun sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan akibat ledakan tersebut.

"Serangan ini menunjukkan niat untuk mengambil nyawanya. Kekerasan terhadap polisi telah mencapai tingkat yang mengancam jiwa," kata Tang.

"Mereka bukan pengunjuk rasa, mereka adalah perusuh dan penjahat. Apa pun alasan yang mereka perjuangkan, mereka tidak akan pernah bisa membenarkan perilaku seperti tiga serangkai seperti itu," tambahnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya