Berita

Joko Widodo dan Prabowo Subianto/Net

Publika

Pertemuan Jokowi-SBY-Prabowo

SABTU, 12 OKTOBER 2019 | 12:54 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

PRESIDEN Jokowi bertemu dengan SBY. Ngobrol seputar masuk koalisi. Beritanya senyap. Tidak menarik. Ngga ada yang peduli. Total tertutup kabar "Wiranto ditusuk kunai".

Besoknya giliran Ketua Umum Gerindra Pa Prabowo bertemu Presiden Jokowi. Beritanya heboh. Medsos geger. Ada foto selfie.

Haters dan buzzer "kami-oposisi" langsung merilis caci-maki. Kasar. Brutal. Sedikit Jokower berkomentar negatif. Mereka ini adalah residu pilpres. Klik yang anti persatuan. Inginnya ribut terus. Biar Indonesia pecah.


Loyalis Prabowo dan Jokowi rata-rata cerdas. Mereka mengamini pertemuan Jokowi-Prabowo sebagai tahapan persatuan. Demi Indonesia lebih baik.

Dua pertemuan, satu tema, beda kualitas. Ada asumsi SBY hanya desak 1 kursi menteri buat AHY.

Pa Prabowo sodorkan Program Swasembada Pangan, Air, Energi dan Pertahanan sebagai syarat minimal masuk kabinet. Intinya Pa Prabowo dan Partai Gerindra siap bila diminta bantuan membangun negeri.

Program Swasembada itu dibutuhkan. Dunia masuk krisis global. Ekonomi turun. Pemerintahan Jokowi mesti tangguh. Karena itu Program Swasembada harus dioperasikan oleh figur-figur yang memahami dan menjiwai program-program kerakyatan Partai Gerindra.

Partai Gerindra flexible. Seandainya Program Swasembada tadi diterima tapi operasionalnya dijalankan bukan oleh kader-kader Gerindra maka itu pun ngga jadi problem. Rapopo. Gerindra tetap siap bantu di luar kabinet.

Masuknya Gerindra ke dalam koalisi menguntungkan pemerintah. Poros Mega-Prabowo dan Koalisi Partai Terbesar (PDIP-Gerindra-Golkar) memperkuat posisi Presiden Jokowi.

Gerak-gerik SBY, Partai Demokrat dan kader-kadernya lebih pas bila mereka bersatu dengan PKS dan Nasdem dalam Kubu Oposisi.

Rocky Gerung orangnya SBY non-stop rilis attack dan down grade Jokowi. Beberapa Kader Demokrat gamblang terbuka mendukung Aksi Mahasiswa yang berakhir rusuh membuat warga cemas dan gusar.

Tidak ada satu pun Kader Gerindra yang terhasut dan bisa diadu-domba saat PDIP menjatuhkan pilihan kepada Bambang Soesatyo.

Karena Gerindra itu Satu Komando. Proses koalisi sudah baik. Pelan-pelan saja. Seperti kata Socrates; “Be slow to fall into friendship; but when thou art in, continue firm & constant.”

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya