Berita

Lukisan Bansky/Net

Publika

Parlemen Simpanse

SENIN, 07 OKTOBER 2019 | 23:18 WIB

SINDIRAN kepada anggota parlemen di Inggris menarik. Mereka berpendapat dan berdebat dengan suara keras, tapi tidak untuk kepentingan rakyat melainkan kepentingan sendiri atau untuk kepentingan yang tidak jelas. Sekadar memenuhi nafsu hewani. Teriak teriak seperi suara simpanse.

Kritik atas perilaku anggota parlemen ini mewakili pendapat umum masyarakat Inggris.

Sindiran itu dilukiskan oleh seniman mural jalanan Banksy asal Bristol yang menampilkan anggota House of Commons Inggris sebagai para simpanse. Dibuat memang 2009 yang mungkin menurutnya anggota Parlemen Inggris itu hanya banyak omong dan ribut saja.


Lukisan unik dan nyinyir ini di lelang di rumah lelang Shoteby's London dengan harga fantastik yang jika dinilai rupiah sebesar 172,9 miliar! Pelukis misterius ini pernah manjamu anak anak Palestina di Betlehem dan membuat pesta permintaan maaf Inggris pada warga Palestina. Mengkritik kontribusi PM Inggris Lord Balfour terhadap pembentukan negara Israel.

Penggambaran anggota parlemen dengan hewan tentu merupakan kritik atas perilaku. Meski sering disebut wakil rakyat tetapi biasanya gaya hidup dan pendapatan anggota parlemen jauh berbeda dengan rakyat.

Ia menjadi segmen elitis dalam masyarakat. Kritik keras Banksy dengan lukisan nampaknya lebih menyentuh ketimbang mungkin aksi demonstrasi. Ia gambarkan anggota parlemen dengan kumpulan kera simpanse.

Mugkin saja kritik lukisan Banksy dapat menginspirasi seniman di Indonesia untuk menggambarkan kelemahan anggota parlemen. Siapa tahu ada yang melukis anggota DPR itu sebagai kumpulan Kelelawar yang gemar beraktivitas malam dan tidur di siang hari.

Ini untuk menggambarkan banyak anggota yang tertidur saat sidang paripurna . Atau gambaran karakter politisi yang tidak berpendirian cenderung ikut pada "pemenang". Kelelawar memiliki "double standard" antara faksi binatang buas (moncong dan kuku) dengan faksi burung ( sayap dan berkaki dua). Bergeser geser dukungan.

Atau bisa juga melukis anggota parlemen dengan komunitas Kodok Serasah (Leptobrachium Haseltii) yang di samping sama suka tidur di siang hari, juga nyaring suaranya "waak..waak..waak" bersahut sahutan. Tidak mau kalah suara.

Kodok hewan yang kaki depan "menyingkirkan" dan kaki belakang "menendang". Politisi yang licik dan memikirkan diri sendiri tak peduli kawan yang harus disingkirkan dan ditendang. Kodok suka ditempat yang gelap di semak semak, banyak sampah, atau air yang kotor.

Kodok itu menjijikan kalau kodok masuk rumah pasti dikeluarkan karena jijik. Moga anggota Parlemen di semua tingkat tak suka memilki karakter seperti kodok.

Lukisan Parlemen Simpanse "Devolved Parliament" Banksy bernilai ratusan miliar rupiah. Entah jika dibuat lukisan parlemen kelelawar atau parlemen kodok bernilai berapa.

Yang jelas perlu ada sindiran kuat agar parlemen kita tidak diisi oleh orang orang yang hanya  mengikuti nafsu hewani dan tidak pula yang berorientasi untuk mendapatkan harta ratusan milyar baik dengan cara suap, memeras, komisi, ataupun korupsi.

Say it with a flower, say with a painting.

M Rizal Fadillah
Pemerhati sosial

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya