Dialog Kebangsaan Rekat Akan Dihadiri Menhan Dan Tokoh Lintas Agama

Forum Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) mengundang sejumlah tokoh pada acara dialog kebangsaan bertajuk "Jaga Bhineka Tunggal Ika, Siap Bela Negara, Indonesia Rumah Kita". Dialog akan berlangsung pada 2 Oktober 2019 di Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Ketua Forum Rekat Eka Gumilar mengatakan, pihaknya akan mengundang tokoh lintas agama dan adat mulai dari Aceh sampai Papua. Selain itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu juga dipastikan hadir pada acara dialog tersebut.

"Karena kita mempunyai tujuan untuk menyatukan anak bangsa. Kita tak ingin anak bangsa bercerai berai. Makanya kita undangan Pak Menhan Ryamizard dan tokoh-tokoh lintas agama dan adat mulai dari Aceh sampai Papua," ujar Eka kepada wartawan, Senin (30/9).

Eka mengatakan, keanekaragaman Indonesia dan ideologi Pancasila harus dijaga karena negara ini tidak hanya dihuni satu kolompok. Sebab, kalau keanekaragaman ini tidak dijajaga maka potensi perpecahan antar anak bangsa cukup rawan.

"Indonesia memiliki keanekaragaman adat, budaya serta agama, menjadi sangat rawan terpecah jika nilai-nilai Pancasila dan persatuan tidak terus dijaga dan digelorkan," papar Eka.

Ditambahkan, Pancasila sebagai permersatu bangsa, harus terus disosialisasikan dalam segala bentuk, baik nilai yang terkandung di dalamnya, agar nilai-nilai Pancasila itu dapat dipraktikan masyarakat dalam kidupan sehari-hari.

"Kami bersama Kementerian Pertahanan beberapa kali menyelenggarakan acara dialog dan pandangan para tokoh, dengan menggelar acara silaturahmi dan dialog yang dikemas entertaiment sehingga acara-acara Rekat dapat menginspirasi  peserta aga bisa saling merekatkan dan menularkan semangat persatuan di masyarakat," tutup Eka.

Tokoh-tokoh yang bakal hadir pada dialog nanti adalah Menhan Ryamizard, KH Ma'ruf Amin, Puan Maharani, Anies Baswedan, Muhammad Zainul Majdi (TGB), Sri Sultan Hamengkubuwono, Hashim Sujono Djojohadikusumo, Ustad Zaitun Rasmin.

Sementara yang menjadi narasumber pada acara tersebut adalah T. Muadzakir Manaf, Jaya Suprana, Ahmad Syafii Maarif, Muhammad Asdar, Lenis Kagoya, Ramses Wally, Ridwan Saidi, Ishadi, Panglima Kumbang, dan Ahmad Zaki Iskandar.