Berita

Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Tidak Lantang Soal Laut China Selatan Dan Uighur, Mahathir Mohamad Cari Aman?

MINGGU, 29 SEPTEMBER 2019 | 09:20 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Malaysia tidak ingin mengambil sikap konfrontatif terhadap China atas sengketa Laut Cina Selatan serta dugaan penindasan warga minoritas Muslim Uighur.

Begitu kata Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam sebuah wawancara dengan media Benar News di Amerika Serikat yang diterbitkan pada hari Sabtu (28/9).

Dalam wawancara itu, Mahathir mengatakan bahwa Malaysia terlalu kecil untuk menghadapi kekuatan besar Asia.

"Kami menyaksikan apa yang mereka lakukan, kami melaporkan apa yang mereka lakukan, tetapi kami tidak mengusir mereka atau mencoba untuk menjadi agresif," jelas Mahathir seperti dimuat ulang Reuters.

"Negara-negara Melayu telah ada di dekat China selama 2.000 tahun terakhir. Kami selamat karena kami tahu bagaimana bersikap. Kami tidak berusaha untuk menjadi agresif ketika kami tidak memiliki kapasitas, jadi kami menggunakan cara lain," sambungnya.

Mahathir menambahkan, di masa lalu Malaysia kerap mengirim bunga emas dan perak setiap tahun sebagai simbol kita secara praktis, baik kepada China.

Hubungan Malaysia dan China sendiri diketahui semakin dekat setelah kedua negara sepakat untuk membentuk mekanisme dialog bersama terkait Laut China Selatan bulan ini. Selain itu, China sendiri saat ini merupakan mitra dagang terbesar Malaysia.

Sementara itu soal Uighur, Mahathir mengarakan bahwa kemungkinan China adalah alasan mayoritas Muslim Malaysia tidak berbicara banyak menentang dugaan penindasan terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

"Anda jangan hanya mencoba dan melakukan sesuatu yang akan gagal, jadi lebih baik untuk menemukan beberapa cara lain yang tidak terlalu keras untuk tidak terlalu memusuhi China, karena China bermanfaat bagi kita," jelasnya.

"Tentu saja itu adalah mitra dagang besar kami dan Anda tidak ingin melakukan sesuatu yang akan gagal, dan dalam prosesnya, kami juga akan menderita," demikian Mahathir.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya