Berita

Mahathir Mohamad di Amerika Serikat/Net

Dunia

Mahathir Mohamad Samakan Kebakaran Hutan Di Indonesia Dengan Brasil

KAMIS, 26 SEPTEMBER 2019 | 11:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Meteri Malaysia Mahathir Mohamad mengkritik pemerintah Indonesia karena bergerak lambat dalam menangani masalah kebakaran hutan yang menyebabkan munculnya kabut asap hingga ke wilayah Malaysia dan Singapura.

"Anda bisa menyalahkan Indonesia, Anda bisa mengkritik mereka, tetapi mereka akan terus memiliki kebakaran (hutan)," kata Mahathir saat berbicara di Forum Pemimpin Dunia di Universitas Columbia. Kehadiran Mahathir di kampus tersebut adalah bagian dari kunjungannya ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB.

Dalam kesempatan itu, Mahathir ditanyai apakah tindakan yang lebih kuat seperti sanksi ekonomi, atau meningkatkan tekanan akan mendorong pemerintah Indonesia untuk dengan cepat mengatasi masalah kabut asap, mengingat gawatnya situasi.

Namun Mahathir menjabarkan bahwa situasi yang terjadi di Indonesia saat ini sama dengan kebakaran hutan yang terjadi di Brasil.

"Seperti yang Anda ketahui, presiden baru Brasil percaya bahwa pembakaran hutan untuk pertanian lebih banyak (kegiatan), dan belum ada yang menghentikannya. Jadi saya pikir sistem tidak memungkinkan kita untuk ikut campur dalam urusan internal negara lain," kata Mahathir.

Dia mencatat bahwa akan tiba saatnya kebakaran hutan akan menjadi begitu parah sehingga seluruh dunia akan diselimuti oleh kabut asap.

"Pada waktu itu saya pikir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dapat mengatakan, yah, ini bukan masalah nasional, ini bukan urusan rumah tangga (lebih lama lagi), ini adalah masalah bagi dunia dan bahwa dunia harus menggunakan hak untuk mengambil tindakan," sambungnya, seperti dimuat Bernama.

"Jika kita memiliki kerangka berpikir itu, maka kita dapat melakukan sesuatu ketika seseorang menolak menerima bantuan untuk memadamkan api, misalnya," jelas Mahathir.

Meski begitu, Mahathir mengatakan bahwa pada saat ini PBB tidak dapat melakukan apa-apa.

"Tetapi kita harus mencoba persuasi," tutupnya.

Malaysia sendiri diketahui ikut "tercekik" oleh kabut yang berasal dari kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan, Indonesia dalam beberapa minggu terakhir.

Pemerintah Malaysia telah mengatakan siap membantu Indonesia dalam upaya pemadaman kebakarannya. Tawaran bantuan itu disampaikan
melalui surat yang ditulis oleh Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin beberapa waktu lalu. Tetapi tawaran bantuan itu ditolak oleh Indonesia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya