Berita

Helikopter Ah-6i jadi salah satu alat tempur modern terbaru Thailand/Net

Dunia

Termasuk Beli 8 Helikopter Ah-6i, Thailand Kucurkan Dana Rp 5,6 Triliun Untuk Memodernisasi Armada Militer

RABU, 25 SEPTEMBER 2019 | 17:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Militer Thailand tampaknya ingin memodernisasi kekuatan udaranya. Hal ini terlihat dengan pembelian 8 unit helikopter serang Boeing AH-6i dari Amerika Serikat dan sejumlah peralatan tempur canggih lainnya/

Dana yang dikucurkan untuk memperkuat armada Thailand tak bisa dibilang kecil. Sekitar 400 juta dolar AS atau Rp 5,6 triliun (kurs: Rp 14.141/dolar AS) rela Negeri Gajah Putih itu gelontorkan untuk program ini.

"Helikopter AH-6i ini akan menggantikan armada tua Royal Thai Army (RTA) yang terdiri dari tujuh helikopter Cobra AH-1F," demikian pernyataan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA), dikutip The Defense Post, Selasa (24/9).

Lebih lanjut, DSCA mengungkapkan penjualan ini juga bertujuan untuk mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan membantu meningkatkan keamanan sekutu non-NATO, utamanya di wilayah Indo-Pasifik.

Nantinya RTA akan menggunakan AH-6i untuk melakukan pengintaian serangan ringan jarak dekat ke pasukan operasi khusus, tentara infanteri Stryker, dan penjaga perbatasan.

AH-6i pada awalnya helikopter serang/pengintai ringan yang dikenal dengan Little Bird. Helikopter ini pertama kali terbang pada 1963 dan sempat berganti nama setelah pada 1984 dibeli oleh McDonnell Douglas. Pada 1997, McDonnell Douglas melakukan merger dengan Boeing.

Selain 8 unit AH-6i, Thailand juga diketahui memesan 10 unit M299 Longbow Hellfire, 50 unit rudal Hellfire AGM-114R, 10 peluncur roket M260, dan 200 roket berpemandu Advanced Precision Kill Weapon System (APKWS). Perkiraan total biaya program modernisasi ini adalah 400 juta dolar AS dengan kontraktor utamanya adalah Boeing.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya