Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Menelaah Penghapusan Materi Perang

MINGGU, 15 SEPTEMBER 2019 | 19:23 WIB

KEMENAG mulai tahun 2020 berencana menghapus materi perang pada Madrasah Ibtidaiyah hingga Aliyah dalam kurikulum  Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Rencana ini untuk membangun jiwa toleransi pada agama lain. Materi perang akan mengganti dengan materi tentang kejayaan Islam. Rencana ini dinilai kontroversi dan kontraproduktif bahkan dapat bernilai manipulatif.

Ada beberapa hal kontroversi dari rencana ini, yaitu :

Pertama, secara hakiki ini adalah mereduksi ajaran Islam itu sendiri sebab komprehensivitas ajaran termasuk "jihad bima'na qital". Berperang adalah jalan agama melawan penindasan dan kedzaliman.

Kedua, menghapus sejarah Islam. Tak dapat dipungkiri sejarah Islam dilengkapi dengan catatan emas peperangan menegakkan dan membela kebenaran. Rosulullah SAW adalah komandan tempur. Ingat Badar, Uhud, Khandaq dan lainnya.

Ketiga, toleransi salah kaprah. Bagaimana bertasamuh dengan agama lain dengan cara menipu kita sendiri. Harusnya difahami tentang makna perang dalam Islam yang tidak sembarang dalam memerangi agama lain.

Keempat, sedemikian parah mental budak pada umat Islam. Kita kehilangan kepercayaan diri berhadapan dengan umat lain. Anak dan generasi mendatang dididik dengan mental "minderwardig" seperti ini sehingga sejarah pun harus dimanipulasi.

Kelima, umat menjadi korban serangan musuh. Isu radikalisme dan intoleran telah memorakporandakan kekuatan umat. Ironinya justru yang menjadi sasaran adalah madrasah, tragis sekali.

Keenam, Kemenag yang seharusnya jadi benteng pembinaan umat Islam, telah menempatkan diri sebagai "perusak" Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Keliru dan tidak proporsional memaknai perang dan kejayaan Islam. Jiwa perang umat Islam telah memerdekakan Negara Indonesia.

Kiranya penting untuk merenungi kondisi umat Islam Indonesia sekarang ini yang semakin lama terasa seperti tamu di rumah sendiri. Ayo kita tegakkan harga diri umat dengan kepercayaan pada kemuliaan agama yang diturunkan Allah SWT ini. Jangan rusak agama demi pergaulan dunia dan setitik materi. Semoga kita tidak mendidik anak muda menjadi umat yang penakut. Nashrun minallah.

M Rizal Fadillah Penulis pemerhati keagamaan

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya