Berita

Sri Mulyani/Net

Publika

Kuda Troya Ekonomi Islam

JUMAT, 30 AGUSTUS 2019 | 15:19 WIB

KABAR lelucon datang dari Muktamar ke-4 Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) yang menunjuk Sri Mulyani menjadi ketua umumnya untuk periode 2019-2023.

Anehnya, Sri Mulyani yang bukan ahli ekonomi Islam menerima penunjukkan tersebut. Bahkan dirinya "rela" mendadak berjilbab saat menerima tampuk ketua umum IAEI.

Sri Mulyani ternyata tahu diri bahwa menjadi ketua umum IAEI harus juga menyesuaikan atribut pakaiannya, yakni berjilbab. Namun sayang sehabis pendaulatan, jilbab pun dilepas.


Dari peristiwa tersebut terbaca sejatinya Sri Mulyani tidak sepenuh hati ingin menjadi warga ekonomi Islam. Ada agenda khusus yang ingin dicapainya. Ekonomi Islam hanya akan dijadikannya kuda troya.

Untuk sampai pada dugaan tersebut, mari simak peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya.

Dalam salah satu sesi Muktamar IAEI (23/8/2019), KH. Maruf Amin, cawapres terpilih, mengarahkan muktamirin untuk menyetujui nama Sri Mulyani memimpin IAEI. Para muktamirin pun menyambut antusias.

Pada (15/8/2019), Buya Syafii Maarif setelah menemui Wapres Jusuf Kalla, menyatakan bahwa Sri Mulyani akan dipertahankan dalam skuad kabinet mendatang.

Dalam Rapat Paripurna DPR (16/8/2019), Presiden Joko Widodo menyampaikan defisit APBN 2020 mencapai Rp. 307,2 triliun. Total pendapatan Rp. 2.221,5 triliun. Total belanja Rp. 2.528,8 triliun. Pertumbuhan ekonomi dipatok 5,3 persen.

Presiden juga meminta izin pemindahan ibukota ke Kalimantan, yang kemudian diketahui membutuhkan biaya Rp. 466 triliun.

Untuk mewujudkan APBN dan pemindahan ibukota yang ambisius tersebut, setidaknya ada riga hal yang perlu dilakukan pemerintah. Pertama, menambah utang. Kedua, mencari pembiayaan baru. Dan ketiga, menggenjot investasi.

Ketiga jurus di atas sudah dilakukan Jokowi di periode pertama pemerintahannya. Jokowi sudah keliling dunia. Hasilnya, hanya China yang tertarik. Dan selama 5 terakhir, kucuran China lah yang mendominasi.

Namun apa yang terjadi? Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak beranjak dari 5 persen. Ekonomi meroket sebagaimana yang pernah dijanjikan Jokowi, terbalik menjadi ekonomi "nyungsep".

Dalam 5 tahun ke depan, perlu utang baru. Perlu pembiayaan baru. Dan perlu investasi baru. Setelah suntikan China gagal, maka perlu alternatif lainnya. Kali ini dana umat dan ekonomi Timur Tengah dijadikan target.

Namun sayang keinginan tersebut tidak berjalan mulus. Kehendak untuk menyasar dana zakat dan dana haji menuai penolakan umat. Padahal potensi zakat mencapai Rp. 232 triliun dan dana haji mencapai Rp. 121 triliun.

Demikian juga keinginan menarik investasi dari Timur Tengah juga masih gigit jari. Misalnya, raksasa minyak Arab Saudi Aramco, lebih memilih berinvestasi di Malaysia dibanding di Indonesia. Sejumlah kerjasama telah dibuat antara Aramco dengan Petronas. Istilahnya, Malaysia sudah basah dan berenang di lautan investasi Arab Saudi. Sementara Indonesia belum kecipratan setetes pun.

Oleh karena itu perlu "agen" khusus untuk mendekati Timur Tengah dan umat Islam. Cara ini pernah dilakukan penjajah Belanda ketika ingin menguasai Aceh yakni mengirim "agen" Snouk Hurgronje.

Kesimpulannya, ditunjuknya Sri Mulyani menjadi ketua umum IAEI adalah skenario lewat Cawapres terpilih KH. Maruf Amin. Tugas khususnya mendekati umat Islam dan Timur Tengah.

Selain investasi, dana zakat, dan dana haji, ada dua potensi lainnya yang bisa digarap. Pertama, negara Timur Tengah bisa dijadikan sumber utang baru. Kedua, umat Islam berpotensi menjadi penyerap SBSN (Surat Berharga Syariah Negara).

Alhasil, Ekonomi Islam hanya dijadikan kuda troya. Sedih!!

Sya'roni, SEI
Alumnus Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya