Berita

Para pengungsi Rohingya belum mau dipulangkan ke Myanmar/Net

Dunia

Berbeda Dengan Myanmar Dan Bangladesh, Pengungsi Rohingya Belum Sepakat Soal Repatriasi

JUMAT, 16 AGUSTUS 2019 | 17:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Meski belum disepakati oleh para pengungsi Rohingya, Myanmar dan Bangladesh tetap akan menjalan rencana repartriasi para pengungsi. Kedua negara akan lakukan upaya baru dalam usaha memulangkan Muslim Rohingya ke tempat tinggal mereka usai terjadi pembersihan etnis di Rakhine pada 2017 silam.

Dilaporkan The Guardian, lebih dari 700 ribu muslim Rohingya mengungsi ke perbatasan Bangladesh setelah diperlakukan semena-mena di negara bagian Rakhine, Myanmar. Saat ini, bahkan lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya harus tinggal di kamp-kamp pengungsian yang kumuh di Cox's Bazar, Bangladesh.

Sebuah dokumen dari badan pengungsi PBB, UNHCR menyatakan,"Pemerintah Myanmar telah mengkonfirmasi bahwa 3.450 pengungsi Rohingya memenuhi syarat untuk kembali. Ini adalah langkah pertama yang disambut baik, karena hak Anda akan kembali diakui."


Menurut UNHCR, Pemerintah Bangladesh telah menyetujui pemulangan sebagian kecil pengungsi Rohingya pada 8 Agustus lalu. Seorang pejabat senior Bangladesh mengatakan bahwa rencana pemulangan pengungsi dalam skala kecil tersebut tidak melalui paksaan.

"Bangladesh tidak menginginkan apapun selain repatriasi yang aman, sukarela, bermartabat, dan berkelanjutan," ujar pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut kepada The Guardian.

Berbeda dengan apa yang diungkapkan Pemerintah Bangladesh, seorang aktivis Rohingya untuk Perdamaian dan Hak Asasi Manusia, Mohammed Eleyas, mengatakan para pengungsi belum melakukan konsultasi mengenai rencana pemulangan tersebut.

Diketahui, upaya repartriasi ini  merupakan kali kedua yang dilakukan setelah upaya pertama gagal. Pada November lalu 2.000 pengungsi Rohingya akan dipulangkan, namun tidak satu pun dari mereka setuju soal rencana pemulangan secara sukarela tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya