Berita

Upaya pembentukan negara Sahara Barat mendapat tentangan dari Spanyol dan AS/Net

Dunia

Khawatir Ancaman Teroris, Spanyol Ikuti Jejak AS Tolak Kemerdekaan Sahara Barat

KAMIS, 15 AGUSTUS 2019 | 10:27 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Spanyol jadi negara berikutnya yang menyatakan penolakannya terhadap pembentukan negara Sahara Barat. Spanyol mengikuti keputusan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.

Keputusan Spanyol tersebut diungkap Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Spanyol, Josep Borell ketika menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih Mauritania, Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani di Nouakchott, Mauritania, Kamis (15/8).

Menurut Borell kepada para petinggi Mauritania, alasan utama Spanyol menolak pembentukan negara baru di antara Maroko dan Mauritania itu karena adanya kekhawatiran serius terhadap ancaman dari kelompok teroris.


"Bagi Spanyol, perbatasan Maroko dan Mauritania membutuhkan upaya kedua negara untuk mengumpulkan pasukan gabungan dengan tugas memantau lalu lintas jalan yang padat dan sirkulasi barang antara Eropa, Maroko, dan seluruh Afrika," tulis koran Maroko yang dikutip Morocco World News, Rabu (14/8).

Spanyol juga dikabarkan sempat mengecam Aljazair karena "kesalahan karakterisasi" dan "kesalahpahaman" posisinya di Sahara Barat. Aljazair memang termasuk negara yang mendukung organisasi pergerakan kemerdekaan Sahara Barat, Polisario.

Namun, kecaman tersebut disanggah oleh Duta Besar Spanyol untuk Aljazair yang mengatakan bahwa Aljazair dan Spanyol "punya pandangan sama" tentang masalah Sahara Barat.

Beberapa waktu lalu, AS telah lebih dulu mengumumkan penolakan mereka soal pembentukan negara baru di Afrika. AS bahkan mendukung Maroko menerapkan rencana Otonomi Khusus terhadap Sahara Barat yang merupakan bekas wilayah jajahan Spanyol.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya