Berita

Hendri Satrio/Net

Politik

Masih Ada Residu Gondangdia Vs Teuku Umar Di Kongres PDIP

JUMAT, 09 AGUSTUS 2019 | 00:55 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Sambutan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dalam Kongres V PDIP masih menyisakan tanda tanya besar.

Pasalnya, putri Bung Karno itu tidak menyapa Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan rekan ketua umum lain di koalisi Joko Widodo-Maruf Amin. Sebaliknya, dia malah menyapa rival Jokowi di pilpres yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menafsirkan bahwa Mega sedang tidak nyaman dengan partai-partai di koalisi. Dia justru memberi tempat spesial kepada Prabowo Subianto.

"Situasinya agak berbeda hari ini. Untuk Surya Paloh (dan ketum lain) dari posisi juga agak menjauh di pojok walaupun duduk paling depan," kata Hensat, sapaan akrabnya, saat dihubungi Kantor Berita RMOL pada Kamis (8/8).

Tempat spesial yang diberikan kepada Prabowo, menurut Hensat, tidak lepas dari peristiwa Gondangdia Vs Teuku Umar.

Pada tanggal 22 Juli, empat ketua umum partai koalisi yang lolos ke Senayan berkumpul di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat. Pertemuan yang disebut berisi penguatan konsolidasi itu tidak dihadiri oleh Megawati.

Dua hari berselang, Megawati menjamu Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng. Pertemuan disebut sebagai sinyal bahwa Mega merestui Prabowo untuk merapatkan barisan.

Di hari yang sama juga, Surya Paloh juga menjamu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang mengalahkan kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI 2017 lalu.

"Buat saya memang ada keseriusan residu dari peristiwa Gondangdia dan Teuku Umar beberapa waktu lalu," ujar pendiri lembaga survei Kedaikopi itu.

Apalagi, residu tidak hanya tampak saat kongres. Kader PDIP dan Nasdem selama ini kerap beradu argumen tentang posisi Jaksa Agung.

Banteng moncong putih ingin Jaksa Agung diduduki orang profesional. Sementara Nasdem masih ingin mempertahankan jabatan yang diemban HM Prasetyo.

“Partai Nasdem masih menginginkan posisi jaksa agung kembali diberikan ke partainya,"jelas Hensat.

“Tapi dalam politik bisa kita lihat, hari ini A sesudah hari kemudian jadi B. Jadi kita tunggu saja, kelanjutan drama hari ini," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya