Berita

Ade Armando/Net

Politik

Ditolak Jadi Guru Besar UI, Ade Armando Malah Klaim Korban Politik Islam Tarbiyah

JUMAT, 02 AGUSTUS 2019 | 15:02 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Akademisi dari Universitas Indoneia (UI), Ade Armando, ditolak menjadi Guru Besar UI. Penolakan resmi itu merupakan sikap dari Dewan Guru Besar UI. Hal itu disampaikan langsung oleh Ade Armando melalui akun media sosialnya.

"Seperti sudah saya duga, saya akhirnya ditolak menjadi guru besar di Universitas Indonesia. Sebenarnya tidak ada kata resmi ‘ditolak’, tapi Dewan Guru besar UI bersikap bahwa selama saya tidak berhenti menyuarakan pandangan saya yang menimbulkan ‘kontroversi’, mereka tidak akan menerima saya sebagai anggota Dewan Guru Besar UI,” tulis Ade mengawali curhatan panjangnya, Selasa (2/8).

Ia menjelaskan, di UI, untuk bisa menjadi guru besar setiap calon harus mendapat persetujuan dari semua Guru Besar. Jika disetujui oleh Dewan Guru Besar (DGB), maka nama calon itu bisa diajukan ke Departemen Pendidikan Tinggi untuk selanjutnya disetujui Menteri.

"Nama saya diajukan utuk menjadi Guru Besar oleh Departemen Ilmu Komunikasi pada Mei 2016. Kini, tiga tahun kemudian, sudah jelas DGB UI menolak permintaan tersebut,” kata Ade.

Ade mengklaim, kualitas akademik dirinya tidak bermasalah. Dia mengatakan, yang menjadi masalah bagi DGB adalah soal integritas, etika dan tatakrama dirinya.

Hal itu, ungkap Ade, ia ketahui dari hasil Rapat DGB 20 Mei 2019 dan penjelasan Ketua Komite Etik Prof. Adrianus Meliala, pada rapat di FISIP UI 31 Juli 2019 lalu.

Pada rapat 31 Juli 2019 itu, lanjut Ade, Adrianus menyatakan Komite Etik tidak dapat menerima dirinya sebagai Guru Besar karena DGB tidak setuju dengan cara dia berkomunikasi melalui media sosial.

DGB berpandangan tulisan-tulisan Ade menimbulkan kontroversi yang menjadi beban UI. Padahal Komite Etik menginginkan setiap guru besar dapat menjaga martabat almamater.

"Menurut Adrianus, pencalonan saya bermasalah karena ada masyarakat yang mengirimkan keberatan. Begitu juga, banyak pihak mengingatkan bahwa saya masih dalam status ‘tersangka’ dalam kasus tuduhan pencemaran agama (karena saya menyatakan Tuhan Bukan Orang Arab’ di status FB dan twitter saya), dan diadukan oleh masyarakat ke polisi dalam tujuh kasus lainnya,” tambah Ade.

Mandapati dirinya ditolak sebagai guru besar, Ade malah menyebut dirinya sebagai korban. Ia menyebut, dirinya sebagai korban gerakan Islamis Tarbiyah yang sangat menguat di UI.

"Mereka akan mempersulit karier mereka yang berani melawan gerakan tersebut. Saya duga, saya adalah korban politik Islamis Tarbiyah ini,” klaim Ade.

Belum ada tanggapan resmi dari UI soal hal ini.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Prabowo-Erdogan Saksikan Penandatanganan 12 MoU Kerja Sama

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:35

Prabowo Tanggung Beban Utang Jokowi, Pemerintahan Jadi Korban Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:34

KPK Jangan Jadi Alat Kepentingan dalam Kasus Hasto

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:32

Volume Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.583 Triliun per Akhir 2024

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:09

Bertemu Erdogan, Prabowo Tekankan Penguatan Kemitraan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:58

Mandiri Investment Forum 2025, Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:53

Ketua Komisi VII Pastikan Tak Ada Kontributor dan Karyawan TVRI-RRI yang Dirumahkan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:51

Anggaran KPU Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:40

Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Tepat, Pengamat: Penyusunan Selama Ini Ugal-ugalan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:35

Singgung Efisiensi, Hasto Minta Kepala Daerah PDIP Tak Berpikir Anggaran Dulu

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:31

Selengkapnya