Berita

Direktur Eksekutif Walhi DKI Jakarta, Tubagus Achmad Sholeh/RMOL

Nusantara

Kebocoran Minyak Pertamina Makin Luas, Laut Jakarta Terancam Pencemaran

SENIN, 29 JULI 2019 | 13:09 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan publik berhak tahu kondisi pascakebocoran minyak mentah di proyek Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Karena saat ini dampak kebocoran minyak semakin meluas.

Seperti diketahui, pada 12 Juli lalu terjadi kebocoran minyak mentah di anjungan lepas pantai YYA 1 di perairan Karawang, Jawa Barat. Nah, saat ini kebocoran tersebut sudah semakin menyebar ke sejumlah wilayah.

"Dampak ini sudah memanjang ke perairan utara Jakarta," ungkap Direktur Eksekutif Walhi DKI Jakarta, Tubagus Achmad Sholeh di Kantor Pusat Walhi di bilangan Mampang, Jakarta, Senin (29/7).

Tubagus menjelaskan, bukan kali ini saja perairan utara Jakarta khususnya Kepulauan Seribu mengalami ancaman pencemaran. Pada 2018 saja terjadi lima kali pencemaran di perairan tersebut.

"Tumpahan minyak itu masih kita selidiki. Apakah dari kapal tanker atau dari mana. Namun dalam kasus sekarang ini kan jelas, ketahuan dari siapa," paparnya.

Bila tidak ada upaya cepat dan serius, ekosistem di kepulauan seribu akan rusak.

"Berdampak kepada masalah kematian ikan masal, gangguan tingkah laku ikan dalam mencari makan dan kawin, juga mempengaruhi migrasi ikan," imbuhnya.

Selain itu ekosisten mangrove dan terumbu karang di Kepulauan Seribu akan ikut terganggu. Dan yang pasti hal itu memengaruhi perekonomian masyarakat.

"Perlu adanya audit dan evaluasi secara besar-besaran," tegas Tubagus Achmad.

Walhi pun terus melakukan upaya pemanduan ke masyarakat, karena sampai saat ini belum ada pemberitahuan dini dari pemerintah. "Di Kepulauan Seribu ada wilayah wisata publik, jangan sampai itu dirusak," lanjut dia.

Walhi juga akan memantau secara independen. Namun sampai saat ini belum ada konfirmasi dari Pertamina yang mengajak Walhi untuk sama-sama melakukan pantauan.

"Kita berharap ada respons cepat. Kita tahu masyarakat Kepulauan Seribu bergantung pada ekosistem di wilayahnya," pungkasnya.

Populer

Bahlil Ketum Golkar Kalah Trending Azizah Andre Rosiade Selingkuh

Rabu, 21 Agustus 2024 | 00:00

Massa Geruduk Rumah Ketua BPIP Imbas Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:20

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Polemik Lepas Hijab, PGI Nusantara Bakal Geruduk BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 22:13

Senior Golkar Mulai Kecewa pada Kepengurusan Bahlil

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:02

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

Usung Ahok Lebih Untungkan PDIP Ketimbang Anies

Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:43

UPDATE

Usung Airin di Banten, Leadership Bahlil Makin Teruji

Selasa, 27 Agustus 2024 | 23:56

Usung Pramono, PDIP Masuk Perangkap Jokowi

Selasa, 27 Agustus 2024 | 23:51

Sidang Perdana Gugatan Kader Golkar Digelar Pekan Depan

Selasa, 27 Agustus 2024 | 23:43

Putar Haluan

Selasa, 27 Agustus 2024 | 23:31

Prabowo ke Surya Paloh: Gak Apa-apa Dulu Anda Dukung Anies

Selasa, 27 Agustus 2024 | 23:27

AMN Upaya Wujudkan Akses Pendidikan Tinggi Lebih Merata

Selasa, 27 Agustus 2024 | 22:41

KPU Jakarta Mulai Tes Kesehatan Cagub-Cawagub 30 Agustus 2024

Selasa, 27 Agustus 2024 | 22:33

Kreasi Amanah Wadah Pengrajin Muda Lestarikan Tenun Aceh

Selasa, 27 Agustus 2024 | 22:21

Surya Paloh Labeli Prabowo Sahabat Andalan

Selasa, 27 Agustus 2024 | 22:20

Diacak-Acak Bahlil, Golkar Daerah Teriak Mosi Tidak Percaya

Selasa, 27 Agustus 2024 | 22:13

Selengkapnya