Berita

Sidang di Pengadilan Tipikor/Net

Hukum

Ajudan Ngaku Pernah Dititipi Amplop Dari Haris Untuk Menag

RABU, 03 JULI 2019 | 20:52 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ajudan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Hery Purwanto mengaku pernah menerima titipan uang sebesar Rp 10 juta dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Uang tersebut, kata Hery merupakan honor tambahan untuk Menteri Lukman yang hadir Jawa Timur.

Namun, uang tersebut belum sempat dikembalikan ke Haris. Hingga akhirnya uang dikembalikan ke Direktorat Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pasca operasi tangkap tangan (OTT) menjerat anggota DPR RI Romahurmuziy alias Romi pada Maret lalu.


"Pernah (dititipi uang). Saya duduk di masjid disamparin oleh pak Haris. Mas, ikut saya, mas ini nitip untuk pak Menteri. Buat tambahan aja sebagai pembicara," ungkap Hery saat bersaksi di persidangan kasus dugaan suap jual beli jabatan Kemenag di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Rabu (3/7).

Hery berdalil, salah satu alasan telat mengembalikan uang tersebut ke KPK lantaran belum sempat bertemu dengan Haris. Setelah ada penangkapan, dia akhirnya memutuskan untuk mengembalikan uang ke KPK.

"Saya niat kembalikan setelah ketemu ke Pak Haris, gitu maksud saya. Iya, setelah OTT dilaporkan gratifikasi ke KPK," kata Hary.

Tak puas dengan jawaban Hary, Jaksa Basir menanyakan kembali alasan pengembalian uang Rp 10 juta titipan Haris itu dikembalikan setelah OTT.

"Nunggu OTT dulu baru ribut (dikembalikan ke KPK)?" tanya Jaksa Basir.

Hary beralasan bahwa jumlah uang dalam amplop tersebut tidak besar. Sebab, jika diukur dari besaran, amplop tersebut terbilang tipis.

"Ini saya pikir kan amplopnya tipis," jawab Hary singkat.

Menag Lukman mengakui pernah menerima duit Rp 10 juta dari Haris melalui ajudannya saat berkunjung ke Pesantren Tebu Ireng. Tapi, uang tersebut diserahkan kepada KPK sebagai laporan gratifikasi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya