Berita

Pengisian Bahan Bakar/Net

Pertahanan

Peran ‘Tanker Udara’ Pada Cope West 2019

SENIN, 01 JULI 2019 | 11:42 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

Cope West 2019 baru berakhir. Tujuh jet tempur F-16 TNI AU dan enam F-16 AU AS sudah balik ke pangkalan induk masing-masing. Kemampuan penggelaran F-16 Amerika yang jangkauannya nyaris tak terbatas, menjadi patut disimak.

Cope West 2019 merupakan latihan bersama (latma) antar satuan pesawat tempur Indonesia dan Amerika. Kali ini berlangsung di Manado, Sulawesi Utara. Seluruh armada pesawat tempur Amerika termasuk armada F-16-nya mampu digelar dengan jangkauan yang jauh dari pangkalan induknya.

Kemampuan penggelaran F-16 jauh dari pangkalan induk, selain dari perawatan prima pada pesawat tempur, juga berkat dukungan pesawat pengisi bahan bakar di udara alias ‘tanker udara’.


Urgensi kepemilikan ‘tanker udara’ sudah dirasakan oleh TNI AU. Bahkan kajian-kajian perihal calon pesawat tanker yang akan memperkuat TNI AU pun sudah dilakukan.

F-16 yang dimiliki TNI AU memiliki kemampuan mengisi bahan bakar di udara (air refueling) yang nyaris tidak pernah digunakan. Pasalnya TNI AU tidak memiliki pesawat tanker yang mampu mengisikan bahan bakar yang dilengkapi sistem pengisian bahan bakar dengan sistem “flying boom”.

TNI AU memang memiliki sebuah pesawat tanker KC-130B Hercules. Hanya saja sistem pengisiannya model “hose-and-drogue”. Hanya saja, Hercules ‘tanker udara’ ini hanya bisa digunakan untuk mengisikan bahan bakar di udara pada jet-jet tempur Hawk 100/200, dan Su-27/30 Flanker.

Sejauh ini di dunia penerbangan militer ada dua sistem pengisian bahan bakar di udara yaitu sistem “hose-and-drogue” yang paling umum dipakai dan paling banyak dipakai di dunia. Sementara sistem “flying boom” dipakai pesawat-pesawat AU AS.  

Seperti diketahui, jet tempur TNI AU, bukan hanya buatan AS. Selayaknya “tanker udara’ yang akan dibeli, dilengkapi kedua sistem pengisian bahan bakar di udara itu sekaligus. Sistem “hose-and-drogue” maupun “flying boom”.

Ada dua ‘tanker udara’ yang sekaligus memiliki dua model sistem pengisian bahan bakar. Airbus A330 MRTT (Multi Role Tanker Transport) dan Boeing KC-46 Pegasus.

Airbus A330 MRTT mampu memuat lebih banyak bahan bakar dengan jangkauan lebih jauh. Namun ukuran dan bobotnya membuat MRTT hanya bisa dioperasikan di beberapa pangkalan udara (lanud) di Indonesia.

Sementara KC-46 Pegasus berukuran sedikit lebih kecil dan daya muatnya pun lebih sedikit. Namun bisa dioperasikan dibanyak lanud di Indonesia. Panjang landas pacu yang disyaratkan untuk KC-46 lebih pendek daripada A330 MRTT.

Manapun dari kedua ‘tanker udara’  yang dipilih, setidaknya “tanker udara’ itu sekaligus bisa melayani pengisian bahan bakar di udara untuk Hawk 100/200 dan Su-27/30 Flanker dan F-16.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya