Berita

Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto/Net

Politik

Cebong Kampret Akan Tetap Nyaring Hingga Lima Tahun Ke Depan

SABTU, 29 JUNI 2019 | 05:58 WIB | LAPORAN:

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ubedilah Badrun beranggapan keterbelahan pendukung di Pilpres 2019 tak akan mudah melebur dengan cepat.

Pelabelan cebong dan kampret bagi para pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto misalnya. Ia berpandangan, label tersebut diprediksi baru akan mencair saat kepemimpinan presiden pemenang berakhir di 2024.

"Riuh rendah blok pendukung di media sosial antara pendukung oposisi dan pendukung petahana tidak akan hilang dalam 5 tahun ke depan," kata Ubedilah kepada Kantor Berita RMOL, Sabtu (29/6).

Pandangan tersebut beralasan. Baginya, label cebong bagi pendukung Jokowi-Maruf dan kampret bagi pendukung Prabowo-Sandi akan tetap tumbuh seiring keterbukaan era digitalisasi.

"Fenomena itu sudah melekat dengan hadirnya era digital demokrasi, dimana partisipasi kritik dan sejenisnya akan dengan mudah muncul melalui media sosial," paparnya.

Di sisi lain, saat disinggung soal rekonsiliasi yang kerap didorong oleh berbagai pihak, Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic, and Law Studies (CESPELS) ini tak yakin jika pertemuan Jokowi-Prabowo akan mendinginkan suhu politik.

Sebab baginya, tingginya suhu politik tak hanya dipengaruhi oleh figur yang berkontestasi, melainkan sistem politik yang diterapkan.

"Kondisi sosial politik tensinya akan tetap naik turun seiring belum hilangnya keterbelahan masyarakat akibat undang-undang politik dan sistem Pemilu yang sangat liberalistik," demikian Ubedilah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya