Berita

Almuzzammil Yusuf/Net

Politik

Kalapas Yang Wajibkan Napi Baca Al Quran Dinonaktifkan, PKS: Khawatir Ada Islamisasi Lapas?

SELASA, 25 JUNI 2019 | 13:33 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kalangan DPR tidak percaya penerapan aturan wajib membaca Al Quran bagi narapidana Islam pemicu kerusuhan di lapas seperti yang disampaikan Menkumham Yasonna H. Laoly.

"Saya tidak percaya kalau syarat mampu membaca Al Quran itu membikin keonaran di tengah penghuni lapas yang muslimin," kata Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf, Selasa (25/6).

Menurutnya, penerapan aturan wajib membaca Al Quran bagi napi lebih sebagai stimulus agar mereka mau belajar khususnya agama.


"Saya kira syarat itu lebih sebagai stimulus agar mereka mau belajar, ketimbang sebagai syarat mutlak," ujar Almuzzammil.

Politisi asal Lampung ini curiga, penonaktifan kalapas yang mewajibkan napi membaca Al Quran sebagai kekhawatirkan islamisasi lapas.

"Tapi kalau syarat itu membuat tidak nyaman sebagian pihak mungkin saja. Karena dikhawatirkan akan ada islamisasi lapas," ungkapnya.

Menkumham Yasonna H. Laoly menonaktifkan Kalapas Kelas II B Polewali Mandar (Polman) Haryoto yang menerapkan aturan wajib membaca Al Quran bagi narapidana Islam yang menjalani pembebasan bersyarat.

Alasannya, aturan yang diterapkan tersebut ternyata berbuntut polemik dan menjadi pemicu kerusuhan di Lapas Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Yasonna menilai tujuan Kalapas Polewali Mandar mensyaratkan baca Al Quran sebenarnya baik. Namun, syarat wajib membaca Alquran bagi narapidana beragama Islam yang menjalani pembebasan bersyarat telah melampaui undang-undang yang berlaku.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya