Berita

Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnake, Haiyani Rumondang/Net

Indonesia Terbuka Dan Siap Kerja Sama Ketenagakerjaan Dengan Asia Pasifik

KAMIS, 20 JUNI 2019 | 15:52 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

Secara umum negara-negara Asia and Pasific Group (ASPAG) yang terdiri dari negara berkembang dan maju memahami bahwa pekerjaan masa depan/future of work merupakan tantangan bersama. Perbedaan tantangan tersebut disikapi dengan berbagai upaya sesuai dengan perbedaan tingkat ekonomi masing-masing negara. Oleh karena itu, perlu peningkatan kolaborasi antara seluruh negara-negara ASPAG dan tetap membutuhkan bantuan teknis dari International Labour Organization (ILO).

Menteri Ketenagakerjaan RI M. Hanif Dhakiri yang diwakili oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Haiyani Rumondang membagikan pandangan dan strategi Indonesia dalam menghadapi tantangan pekerjaan masa depan. Ada empat strategi yang diusulkan Haiyani saat menyampaikan pernyataan delegasi Indonesia di hadapan para Menteri Tenaga Kerja se Asia Pasifik.

Pertama, yaitu meningkatkan kerja sama dalam investasi Sumber Daya Manusia (SDM). Negara-negara di kawasan Asia Pasifik harus terus memperkuat kerja sama mereka dalam lembaga dan program pelatihan dan pendidikan vokasi. Indonesia terbuka dan siap untuk bekerja sama dengan negara-negara di Asia dan Pasifik dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas pendidikan dan pelatihan vokasi.

"Ini untuk mempersiapkan diri kita sendiri dengan kemungkinan dampak yang dapat mengganggu akibat teknologi baru di dunia kerja masa depan dan untuk lebih memenuhi permintaan pasar kerja," kata Haiyani, Jenewa, Swiss, Rabu (19/6) waktu setempat.

Strategi kedua yaitu memperbaiki kebijakan ketenagakerjaan untuk orang lanjut usia. Indonesia berpandangan bahwa angkatan kerja yang menua akan menimbulkan tantangan yang semakin besar bagi Asia Pasifik. Karena tenaga kerja lanjut usia di wilayah tersebut diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada tahun 2030.

"Kita harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama bagi pekerja lanjut usia di pasar kerja. Negara-negara di kawasan Asia Pasifik harus mengeksplorasi lebih jauh cara dan strategi yang tepat dan memadai untuk memastikan bahwa orang lanjut usia dapat memanfaatkan pasar kerja secara setara," tegas Haiyani.

Dalam menghadapi tantangan pekerjaan masa depan, strategi ketiga yaitu menangani pekerja di sektor informal. Laporan International Labour Organization menunjukkan bahwa 63,2 persen dari populasi pekerja di Asia Pasifik mencari nafkah di sektor informal. Sebagian besar dari mereka tidak menikmati perlindungan sosial dan kondisi kerja yang layak.

"Oleh karena itu, kami percaya bahwa kita perlu saling belajar tentang cara menangani pekerja sektor informal guna memfasilitasi transisi pekerja tersebut ke sektor formal," kata Haiyani.

Strategi keempat yaitu memperkuat dukungan ILO untuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Indonesia menggarisbawahi pentingnya ILO dalam memberikan bantuan kepada pemerintah, sektor swasta, dan serikat pekerja. ILO perlu memberikan prioritas lebih besar ke wilayah Asia Pasifik dalam mengatasi tantangan ketenagakerjaan di masa depan. Indonesia berpandangan bahwa mengatasi tantangan pekerjaan di masa depan membutuhkan partisipasi seluas mungkin dari semua pemangku kepentingan.

"Dalam hal ini, kami mendorong anggota ASPAG untuk menegaskan kembali komitmennya dalam Deklarasi Bali yang diadopsi pada 2016 untuk mempercepat upaya mempromosikan pertumbuhan inklusif, keadilan sosial, dan pekerjaan yang layak," ujar Haiyani.

Berdasarkan data Ketenagakerjaan Asia-Pasifik dan Social Outlook 2018 tercatat bahwa Asia-Pasifik adalah wilayah dengan tingkat pengangguran terendah di dunia. Antara 2007-2017, produktivitas tenaga kerja di wilayah Asia dan Pasifik meningkat rata-rata 5 persen per tahun. Namun, kemajuan yang mengesankan ini harus didukung dengan komitmen untuk mencapai pekerjaan yang layak.

"Indonesia percaya bahwa kemajuan signifikan dalam pekerjaan yang layak untuk semua berfungsi sebagai dasar untuk pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah Asia Pasifik di tahun-tahun mendatang," kata Haiyani.

Pada akhir pernyataannya, atas nama pemerintah Indonesia Haiyani ingin menyampaikan penghargaan kepada Tiongkok atas kepemimpinannya sebagai Koordinator ASPAG untuk periode 2018-2019 dan menyatakan siap bekerja sama dengan koordinator ASPAG ILO yang akan datang.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya