Berita

Festival Bambu Gintangan 2019/Net

Nusantara

Parade Kostum, Cara Desa Ini Promosi Kerajinan Bambu

MINGGU, 16 JUNI 2019 | 02:25 WIB | LAPORAN:

Memasuki tahun ketiga, Festival Bambu Gintangan 2019 dikemas lebih atraktif, Sabtu (15/6) sore. Festival yang digagas oleh warga Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari ini menampilkan beragam kostum dari material bambu dengan sangat menarik.

Puluhan busana yang menonjolkan ornamen bambu sukses dikreasi menjadi kostum khas parade oleh warga Desa Gintangan. Kreativitasnya bahkan tak berhenti di situ, mereka juga berhasil menyulap areal persawahan hijau menjadi catwalk bagi talennya.

Berbagai tema kostum pun ditampilkan oleh 42 model yang berasal dari berbagai wilayah di Banyuwangi. Dari yang bertema etnik hingga futuristik.

Para penonton merasa terhibur dengan penampilan mereka. Kostum bambu yang avantgarde, ditampilkan di sebuah panggung di tengah sawah menjadi sebuah pertunjukan yang menarik.

Ketua Panitia Festival Bambu Dian Effendi mengatakan banyak anak muda dari luar Desa Gintangan yang tertarik mengikuti event ini. Mereka, kata Dian, tertarik dengan keunikan kostum bambu sebagai material utama.

"Pesertanya umum, tidak hanya dari Gintangan saja. Tapi, juga diikuti oleh peserta dari daerah lain. Mereka tertarik dengan konsepnya," ungkap Dian.

Rerata untuk mendesain kostum tersebut membutuhkan waktu sehari hingga dua hari. Yang terhitung cukup lama adalah menyiapkan bahan bakunya yang terbuat dari bambu.

"Bambunya perlu melalui proses pengeringan terlebih dahulu. Agar bisa lentur dan dipola sesuai desain. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta," jelasnya.

Untuk biayanya sendiri, relatif murah. Setiap peserta hanya menghabiskan 500 ribu sampai dua juta rupiah. "Semua digarap secara mandiri, jadinya lebih murah biaya yang dikeluarkannya," ujar Dian.

Pengunjung juga dimanjakan dengan aneka tari-tarian di catwalk yang menyerupai panggung terbuka itu. Mengangkat kisah perjuangan Wong Agung Wilis menghadapi pasukan VOC, sendratari yang ditampilkan memukau para penonton.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda mengatakan event ini digelar juga untuk mempromosikan potensi kerajinan bambu Desa Gintangan.

"Ini salah satu cara mempromosikan bambu Gintangan asal Banyuwangi. Kami ingin agar orang tahu bahwa Banyuwangi memiliki bambu Gintangan dengan kualitas ekspor," terangnya.

Selama ini Desa Gintangan memang dikenal sebagai sentra kerajinan bambu di Banyuwangi. Produknya bahkan telah diekspor ke mancanegara. Tak hanya itu, bambu Desa Gintangan ini bahkan telah diekspor ke Maladewa

Bramuda mengharapkan, dengan semakin tersohornya Gintangan sebagai pusat kerajinan bambu dapat menarik perhatian pasar mancanegara lainnya. 

"Tentunya, ini akan semakin mensejahterakan masyarakat Gintangan khususnya, dan Banyuwangi pada umumnya," pungkasnya.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya