Berita

Demonstrasi anti ekstradisi China/Net

Publika

Belajar Dari Hong Kong

SENIN, 10 JUNI 2019 | 20:28 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

SATU juta warga Hong Kong turun ke jalan. Mereka tolak RUU Extradisi China. That's people power.

Narasi yang terbangun melalui grup-grup whatsapp menjadi "Orang Hong Kong saja anti China".

Hari ini, ada oknum menyebarkan hoax. Soal "Posko PKI di Glodok". Padahal itu foto Generasi Angkatan 66 Sumatera Utara mendirikan Posko Perlawanan Kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Depan Mesjid Bengkok Medan.

One day in 2016, di debat kandidat capres, Donald Trump menyerang pemerintah China. Kata "China" dimention 12x.

Fox News merespons gembira. Mereka kirim chicken-shit reporter ke China Town di New York. Making fun elderly Chinese.

Ronny Chieng dan Trevor Noah dari Daily News mengecam. Mereka balas dengan tayangan "The O'Reilly Factor Gets Racist in Chinatown".

Bagi mereka, perilaku Fox News tidak bisa ditoleransi, stupid dan absurd. China sebagai negara berbeda dengan "China Town" di New York yang dihuni Warga Negara Amerika keturunan Chinese.

Lebih gilanya, Fox News menyamakan Karate, Tae Kwon Do Dojo dan Mr Miyagi sebagai Chinese. Mr Miyagi adalah tokoh dalam film "Karate Kid" yang diperankan Noriyuki "Pat" Morita, aktor Amerika keturunan Jepang.

Kaum rasis memang dungu. Mereka tidak bisa membedakan China, Chinese, Tionghoa dan China Town. Tetap saja, mereka merasa paling hebat. Do not need anyone else.

Trump bisa menang mutlak seandainya tidak ada element Ku Klux Klan dan White Supremacy di barisan supporters. Begitu pula Hillary Clinton kalah akibat perilaku pengikutnya yang agresif, hipokrit, Go-block dan irasional.

Rasisme sebagai manuver politik berulang kali gagal total memberi kemenangan. Dia berbeda dengan patriotisme. Tidak ada orang sehat yang mau diajak ikut-ikutan membenci.

Narasi "Orang Hong Kong saja anti China" dan provokasi Posko PKI di Glodok punya tendensi serupa.

Seandainya element ini hendak menyatakan diri sebagai rasis Anti China, maka I must conclude; don't cha worry, indeed the whole world knows that you are.

Tetapi bila menginginkan perubahan maka narasinya mesti diubah i.e. Belajar dari orang Hong Kong yang bahkan berani melawan rezim komunis terkuat di dunia.

Penulis merupakan kolumnis, aktivis Komunitas Tionghoa Antikorupsi 

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya