Berita

Foto: Reuters

Dunia

Perdana Luncurkan Roket Dari Laut, Kode Keras China Untuk AS?

JUMAT, 07 JUNI 2019 | 09:41 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Perang dagang Amerika Serikat dengan China diperkirakan semakin panas setelah China berhasil meluncurkan roket ke luar angkasa dari permukaan laut untuk pertama kalinya.

Peluncuran pada hari Rabu (5/6) itu dilakukan perusahaan milik pemerintah, China Aerospace Science and Technology, yang juga terlibat dalam sektor pertahanan.

Badan Nasional Luar Angkasa China (CNSA) mengumumkan, pada hari Rabu, demonstrasi itu menunjukkan kecakapan China dalam teknologi dirgantara dan maritim saat perang dagang dengan AS meliputi bidang jaringan komunikasi 5G.

CNSA menyebut, Roket Long March 11 ditembakkan pada Rabu malam dari Laut Kuning dan menempatkan tujuh satelit pada orbit yang direncanakan. Satelit yang diluncurkan termasuk untuk prakiraan cuaca dan sistem navigasi kapal.

Peluncuran berlangsung di sebuah platform apung yang luasnya diperkirakan lebih besar dari lapangan sepak bola. Roket itu memiliki tinggi 21 meter dan diameter 2 meter.

Meskipun peluncuran itu diklaim sebagai uji coba memajukan peluang bisnis di luar angkasa, tetapi banyak analis dan pakar kawasan melihatnya sebagai peringatan terhadap AS.

"Secara teknis itu adalah tes, tetapi itu benar-benar menempatkan satelit di ruang angkasa," kata seorang sumber yang dikutip Nikkei.

Peluncuran berbasis kapal punya keunggulan mobilitas yang lebih luwes dan tidak mengharuskan penduduk sekitarnya diungsikan untuk alasan keselamatan. Ini juga memberi Cina kemungkinan menembakkan roket lebih dekat ke garis khatulistiwa.

Nikkei memberitakan sejumlah negara tetangga China telah menyatakan kecemasannya bahwa teknologi itu dapat digunakan untuk keperluan militer.

The Guardian melaporkan, China telah mengirim lima satelit komersial dan dua lainnya yang mengandung teknologi eksperimental ke luar angkasa.

China adalah negara ketiga setelah AS dan Rusia yang menguasai teknologi peluncuran laut.

Peluncuran laut menawarkan keuntungan seperti kemampuan untuk memposisikan lebih dekat ke garis khatulistiwa, membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk mencapai orbit dan dengan demikian menurunkan biaya peluncuran keseluruhan. Ini juga mengurangi kemungkinan kerusakan di tanah dari puing-puing roket yang jatuh.

Program luar angkasa Tiongkok telah berkembang pesat, terutama sejak melakukan misi awak pertamanya pada tahun 2003. Ia menjadi negara ketiga, setelah Rusia dan AS, yang menempatkan manusia ke luar angkasa menggunakan teknologi sendiri.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya