Berita

Bendera Malaysia/Net

Dunia

Jadi Fasilitator ISIS, Polisi Malaysia Tangkap Seorang Buruh Asal Indonesia

KAMIS, 30 MEI 2019 | 23:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Polisi Malaysia menangkap tiga tersangka teror yang memiliki hubungan dengan kelompok militan ISIS.

Hal itu dipastikan oleh kepala kepolisian Malaysia Abdul Hamid Bador pada Kamis (30/5). Dia menjelaskan, para tersangka merupakan seorang pria Malaysia dan dua orang asing yang berusia antara 28 dan 42 tahun.

Ketiganya ditangkap selama operasi yang dilakukan oleh Divisi Khusus Cabang Penanggulangan Terorisme dari 24 Mei hingga 30 Mei.


Tersangka pertama yang ditangkap adalah seorang kontraktor Malaysia berusia 42 tahun. Dia ditangkap di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 17 Mei lalu saat hendak berangkat ke Mesir dengan rencana untuk akhirnya menuju ke Suriah.

Dia telah menjanjikan kesetiaannya dua kali kepada pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi melalui Facebook.

"Tersangka juga seorang penganut setia ideologi Jihad Salafi yang menolak sistem demokrasi parlementer dan tidak mengakui pemerintah Malaysia. Setiap Muslim yang terlibat dalam pemilihan dicap kafir dan dapat dibunuh," kata Abdul Hamid, seperti dimuat Channel News Asia.

Kemudian, dua warga asing ditangkap dalam operasi berbeda di bulan Mei. Salah satu orang asing yang akan ditangkap adalah seorang pria Indonesia berusia 20 tahun yang bekerja sebagai buruh di Keningau, Sabah.

Dia diduga memfasilitasi kelompok-kelompok teroris dari Indonesia yang melakukan perjalanan ke Filipina selatan untuk melakukan misi bunuh diri melalui Sabah.

"Tersangka juga menyalurkan dana ke kelompok-kelompok teroris Maute di Filipina selatan dan dia juga berencana untuk berperang di Suriah," kata Abdul Hamid.

Tersangka terakhir adalah seorang warga Bangladesh berusia 28 tahun yang ditangkap pada hari Kamis (30/5). Dia adalah asisten mesin kapal memiliki bahan kimia dan keahlian yang diperlukan untuk menghasilkan perangkat peledak improvisasi (IED).

Sementara itu, seorang tersangka asal Indonesia lainnya masih buron. Dia diidentifikasi hanya sebagai Marwan. Polisi Malaysia mencurigai bahwa dia juga bertindak sebagai fasilitator untuk perjalanan anggota ISIS.

"Tersangka berusia 30an dan alamat terakhirnya yang diketahui adalah di Kampung Keritan Laut di Keningau," demikian Abdul Hamid.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya