Berita

Jumpa pers Amnesty Internasional Indonesia/RMOL

Politik

Amnesty Internasional Duga Polisi Asal Tangkap Orang Dalam Aksi Ricuh 21-22 Mei

SENIN, 27 MEI 2019 | 04:17 WIB | LAPORAN:

Amnesty Internasional Indonesia menyayangkan terjadinya penangkapan secara serampangan oleh aparat kepolisian terhadap terduga pelaku kerusuhan unjuk rasa 21-22 Mei.

Menurut pihak Amnesty, kepolisian banyak salah mengamankan orang pasca ricuh tersebut. Orang yang hanya berada di dekat lokasi kericuhan juga ikut diamankan karena dianggap terlibat memprovokasi atau terlibat kericuhan itu sendiri.

"Banyak sekali pasca bentrok dengan perusuh, itu polisi kemudian sembarang menangkap orang. Ada temuan dari salah satu pemantau, itu bahkan orang yang rumahnya tinggal di situ puluhan tahun bahkan yang cuma jadi penonton menjadi korban salah tangkap," kata Senior Researcher Amnesty International Indonesia Papang Hidayat di Gedung YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (26/5).


Terlebih, lanjut Papang, banyak sekali penangkapan yang disertai dengan tindakan kekerasan oleh aparat.

"Kawan-kawan di sini juga memantau mereka yang ditangkap ini diperlakukan oleh kekerasan juga. Dan ini tentu saja, melanggar kewajiban negara Indonesia di konstitusi, ada larangan soal penggunaan penyiksaan, atau bentuk-bentuk perlakuan buruk lainnya," tegasnya.

Ia menekankan, organisasi HAM di Indonesia selalu menggunakan acuan konvensi menentang penyiksaan sebagai patokan, dan hal ini terjadi dalam unjuk rasa 21-22 Mei.

"Mau berat mau tidak, itu (kekerasan) pelanggaran HAM, jadi tidak perlu ada yang matanya harus benjol hilang satu, dipukul ketika ditangkap itu tidak dibenarkan, nah kita masih memverifikasi sejauh mana dan seberapa banyak orang-orang itu," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya