Berita

Ginandjar Kartasasmita/Net

Politik

Politisi Golkar: Tunjukkan Kalau Pemilu Itu Curang

MINGGU, 19 MEI 2019 | 08:20 WIB | LAPORAN:

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tegas menolak hasil penghitungan Pemilu 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dianggap sarat kecurangan.

Politisi senior Partai Golkar, Ginandjar Kartasasmita menyayangkan sikap ketua umum Partai Gerindra itu. Sebab, penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2019 dinilainya sudah berjalan baik  meski ada kekurangan hingga banyak petugas yang meninggal.

"Ya, tunjukkan dan berikan ke lembaga-lembaga yang tugasnya mencari kebenaran. Kalau betul pemilu itu curang, khususnya Pilpres, kenapa di daerah seperti Jawa Barat, kampung saya, Sulawesi Selatan daerah asal Wapres sekarang dan Banten daerahnya cawapres ke depan, dibiarkan kalah besar. Tapi saya sebagai orang Jawa Barat menerima hasil itu sebagai suara rakyat, saya tidak apriori menuduh ada kecurangan," kata Ginandjar dalam keterangan tertulisnya.

Namun, Ginanjar mengingatkan ada mekanisme yang bisa dilalui jika ada dugaan kecurangan.

"Begini ya, di setiap pemilu tentu ada saja perasaan dicurangi, tapi kan ada mekanisme yang disiapkan oleh bangsa kita melalui perundang-undangan untuk mengatasinya. Ketidakpuasan ada salurannya," ujar Ginandjar.

Ia meminta Prabowo mempercayai Mahkamah Konsititusi untuk mengadili sengketa pemilu. Apalagi menurut dia, tahapan pemilu juga telah dilaksanakan transparan. Keputusan akhir rapat pleno rekapitulasi nasional akan digelar terbuka dihadiri banyak pihak, termasuk pengamat dan media asing.

Di samping itu ada lembaga pengawas yaitu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Panwas yang siap menangani dugaan kecurangan. Ada juga Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga peradilan politik tertinggi di tanah air yang para anggotanya dipilih oleh DPR.

"Institusi-institusi demokrasi harus kita hormati, termasuk dalam pemilihan umum. Kalau kita tidak percaya pada institusi-institusi kenegaraan kita sendiri, mana lagi yang bisa kita percaya?" kata Ginanjar yang mantan ketua DPD RI.

Ia sendiri masih mempertanyakan hasil penghitungan Pilpres atau juga Pileg yang ditolak kubu paslon 02.

"Karena di antara partai utama pengusung Calon 02 ada yang mendapat kenaikan suara dan kursi DPR yang cukup signifikan. Katanya ada bukti-bukti kecurangan," imbuh anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya