Berita

Dradjad Wibowo/Net

Politik

Inilah Penjelasan BPN Terkait Pertemuan Prabowo Dengan Media Asing

SELASA, 07 MEI 2019 | 09:28 WIB | LAPORAN:

. Pertemuan Calon Presiden Prabowo Subianto dengan beberapa wartawan media asing dinilai sangatlah penting. Utamanya agar dunia internasional mendapatkan informasi utuh tentang kecurangan Pilpres 2019.

Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dradjad Wibowo menegaskan, hal itu merupakan salah satu upaya Prabowo untuk menegakkan kebenaran dan keadilan terkait pesta demokrasi tersebut.

"Kita tahu pilpres ini sangat amburadul penyelenggaraannya. Mulai dari kardus hingga Situng semuanya berantakan. Saya sudah menjadi kontestan pemilu sejak 2004, jadi saya bisa merasakan pemilu kali ini adalah yang paling amburadul" tegas Wakil Ketua Dewan Kerhormatan PAN ini kepada redaksi, Selasa (7/5).


Lebih lanjut ditegaskan Dradjad, pasangan calon 02 dan BPN selalu taat konstitusi. Itu sebabnya semua kelemahan, kejanggalan, kesalahan dan kecurangan selalu dilaporkan ke lembaga terkait seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Meski kita tahu bahwa mereka dan aparat penegak hukum sangat pantas diragukan netralitasnya, jalur ini tetap ditempuh," tandasnya.

Ditekankannya, semua pihak terkait yang berkepentingan dengan pilpres perlu diberi informasi juga. Itu sebabnya meskipun Prabowo-Sandi dan BPN tahu bahwa sebagian besar pers nasional tidak netral, informasi terkait temuan kesalahan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) tetap diberikan kepada mereka.

"Media asing juga berkepentingan dengan pilpres Indonesia. Pembaca mereka kan termasuk pemerintah, birokrat, politisi, investor asing dan stakeholders lainnya. Investor asing misalkan perlu info yang akurat, misalkan tentang apakah bisa mengharapkan kepastian hukum di Indonesia jika pemilunya saja penuh kecurangan," jelasnya.

Langkah itu ditekankannya lagi karena Prabowo-Sandi dan BPN paham betul kalau Indonesia tidak bisa hidup sendiri, dan tidak bisa hidup tanpa bekerja sama dengan negara-negara lain.

"Mereka berhak tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia. Itulah yang dilakukan Prabowo-Sandi dan BPN. Kita punya kewajiban memberikan informasi yang paling akurat kepada semua pihak terkait, baik di dalam maupun luar negeri, dan tentu saja terutama kepada rakyat Indonesia," pungkas Dradjad.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya