Berita

Anggiat Partunggal Nahot Simaremare/Net

X-Files

Sita Dua Ruko Di Manado Sita Satu Rumah di Sentul

Perkara Suap Proyek SPAM-Kemen PUPR
SELASA, 23 APRIL 2019 | 09:46 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Tersangka Anggiat Partunggal Nahot Simaremare dan kawan-kawan dituding membeli rumah dan ruko menggunakan duit hasil suap.

 Kepala Biro (Karo) Humas KPK Febri Diansyah menyatakan, jajarannya mengintensifkan penyidikan perkara suap proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (SPAM-Kemen PUPR). Selain memer­iksa sederet saksi penting, KPK juga menyita sejumlah aset milik tersangka.

"Aset-aset tersangka diduga diperoleh dari hasil kejahatan atau tindak pidana," katanya. Dalam proses penyidikan, ke­marin, KPK menyita dia unit ruko di Manado, Sulawesi Utara.

Dua unit ruko tersebut di­duga milik tersangka Kepala Satuan Kerja (Kasatker) SPAM Lampung, Anggiat Partunggal Nahot Simaremare. KPK men­duga Anggiat membeli kedua ruko tersebut menggunakan uang suap proyek SPAM dari kontraktor dan vendor pelaksana proyek.

"Penyidik sudah mendeteksi dan melakukan penyitaan aset-aset tersebut." Meski demikian, Febri belum merinci berapa nominal aset berikut kapan di­beli oleh tersangka.

Rangkaian penyitaan juga dilakukan terhadap satu unit rumah beserta tanah di Taman Andalusia, Sentul City, Kabupaten Bogor. Diperkirakan harga aset milik salah satu ter­sangka Kasatker-PUPR itu men­capai Rp 3 miliar. Rangkaian penyitaan aset tersebut menam­bah panjang deretan barang yang sebelumnya disita KPK.

Barang sitaan itu antara lain, sejumlah uang dalam deposit box milik salah seorang pejabat PUPR. Dari dalam brankas itu, penyidik menemukan uang dalam pecahan mata uang asing dan Rupiah.

Daftar mata uang dan jum­lah uang yang disita KPK dari 75 pejabat Kementerian PUPR yaitu Rp 33.466.729.500, 481.600 dolar Amerika, 305.312 dolar Singapura, 20.500 dolar Australia, 147.240 dolar Hong Kong, dan 30.825 euro.

Selanjutnya, 4.000 poundster­ling, 345.712 ringgit Malaysia, 85.100 yuan China, 6.775.000 won Korea, 158.470 bath Thailand, 901.000 yen Jepang, 38.000.000 dong Vietnam, dan 1.800 shekel Israel (ILS).

Selain menyita sejumlah aset, KPK juga menjadwalkan pe­meriksaan lanjutan terhadap sejumlah saksi. Saksi-saksi yang masuk daftar pemeriksaan antara lain, Akhmad Purwanto, PNS-Kemen PUPR, Hendrianto Panji, Direktur Utama PT Rapi Tirta Treatmindo, serta Dipo Nurhadi Ilham, swasta.

Empat saksi itu diperlukan keterangannya untuk meleng­kapi berkas perkara tersangka Anggiat di kasus suap proyek SPAM tahun 2017-2018 di Kementerian PUPR. "Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka ARE (Anggiat Simaremare)," tandas Febri.

Fokus pemeriksaan saksi-saksi dan auditor BPK ber­hubungan dengan hasil audit terkait proyek - proyek SPAM. Baik di Lampung dan berbagai daerah lainnya. Dalam ka­sus ini, KPK sedikitnya sudah memeriksa 28 saksi Kasatker dari wilayah kerja Sumatera (Aceh, Sumut, Sumatera Barat, Kepulauan Riau,Riau, Bengkulu), Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timut, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.

KPK menetapkan delapan tersangka terkait kasus tersebut. Orang yang diduga bertindak sebagai pemberi suap adlaah Direktur Utama PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE), Budi Suharto (BS), Direktur PT WKE, Lily Sundarsih (LSU), Direktur PT Tashida Sejahtera Perkasa (TSP),Irene Irma (IIR), dan Direktur PT TSP, Yuliana Enganita Dibyo (YUL).

Sedangkan pihak yang di­duga menerima suap ialah em­pat orang pejabat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kemen- PUPR. Selain Anggiat, ter­sangka lainnya adalah Meina Woro Kustinah selaku PPK SPAM Katulampa, Teuku Moch Naza, Ka-satker SPAM Darurat, dan Donny Sofyan Arifin, PPK SPAM Toba 1.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya